Fenomena Alam Luar Biasa Hebat di Geowisata Batu Angus Ternate

Fenomena Alam Luar Biasa Hebat di Geowisata Batu Angus Ternate
Fenomena Alam Luar Biasa Hebat di Geowisata Batu Angus Ternate

Geowisata

di Ternate, merupakan objek wisata yang berjarak sekira 10 kilometer dari Kota Ternate, Maluku Utara menghadirkan sekaligus memperlihatkan fenomena alam yang luar biasa hebat.

Sesuai namanya, objek wisata Batu Angus merupakan hamparan batu yang terlihat hangus terbakar. Kita bisa melihat langsung hamparan batuan yang hangus mirip stalaktit hitam tersebut membentang dari kaki Gunung Gamalama hingga ke pantai.

Munculnya geowisata Batu Angus di Ternate bukan tanpa alasan. Terbentuknya Batu Angus di Ternate berasal dari tumpukan bebatuan dari lahar beku yang mengarah ke laut akibat letusan Gunung Gamalama 1673 silam.

Memiliki proses yang cukup panjang, konon fenomena alam lelehan lava akibat letusan Gunung Gamalama sudah terjadi sejak 1737, yang kemudian membentuk Batu Angus di Kubala. Mamasuki 1763 terbentuk Batu Angus di Tubo Turaga, lalu pada 1907 membentuk Batu Angus di antara belakang Bandara Sultan Babullah hingga Tarau, Kecamatan Ternate Utara.

Lanskap Geowisata Batu Angus yang diusulkan menjadi Geopark, Ternate. (Foto: Dok. Kemenparekraf).

Bukan batu biasa, Batu Angus di Ternate memiliki kepadatan tinggi, bertekstur kasar, dan memiliki bentuk yang tidak beraturan. Bahkan, banyak yang bilang jika bebatuan di geowisata Batu Angus mirip dengan batuan penyusun candi di Pulau Jawa.

Dikenal unik dan menawan, sangat masuk akal jika geowisata Batu Angus Ternate menjadi destinasi wisata unggulan, baik bagi wisatawan dalam maupun luar negeri. Tidak hanya sekadar melihat hamparan bebatuan saja, di geowisata Batu Angus Sobat Parekraf juga akan disuguhi dengan pemandangan alam tiada dua, dan semilir angin yang menyejukkan.

Sukses menarik perhatian wisatawan dan dinilai memiliki potensi yang luar biasa, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendukung pengembangan geowisata Batu Angus menjadi geopark nasional di Ternate.

Dalam upaya menjadikan geowisata Batu Angus Ternate sebagai geopark tentu harus mengedepankan konservasi dan edukasi. Selain itu, geowisata Batu Angus juga harus mengedepankan prinsip ekonomi dan budaya, termasuk juga bagi flora dan fauna endemik di dalamnya.

Wilayah yang diusulkan menjadi sebuah geopark juga harus memenuhi syarat menjadi sarana pengenalan bumi, sebagai kawasan lindung warisan bumi, tempat pengembangan geowisata, sebagai sarana kerja sama yang efektif dan efisien bagi masyarakat lokal, serta menjadi tempat implementasi aneka ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sehingga diharapkan menjadikan geowisata Batu Angus Ternate sebagai geopark nasional dapat sekaligus melestarikan lingkungan, konservasi, edukasi, dan mensejahterakan masyarakat setempat. (***)

Tinggalkan Komentar