Bongkar Penipuan Berkedok Spiritual
Tingkah banyak orang itu kadang memang aneh, kalau diberi tuntunan oleh ustadz atau ulama beneran dengan dalil ilmu, susah banget nurutnya, banyak ngeyelnya.
Tapi giliran ada dukun berkedok ustadz, penyihir nyamar jadi kiyai, atau bahkan yang sekedar pinter main sulap lalu ngaku tabib sakti, malah dipuja, disuruh apapun patuhnya minta ampun.
Hari gini, yang trik sulap dengan mudah dipelajari via youtube, masih ada juga yang percaya dan keukeuh membela si dukun abal-abal itu.
Kebayang nanti kalau Dajjal sudah muncul. Dengan seabrek kesaktiannya yang bukan sekedar trik apalagi tipu-tipu. Karena memang sakti beneran. Alangkah banyaknya manusia yang akan tersesat.
Yang membongkar praktek perdukunan dengan kemasan agama harusnya adalah para kiyai, ustadz dan minimial para santri. Karena mereka inilah yang sebenarnya lebih paham tentang perbedaan karamah di satu sisi, dengan sihir di sisi lainnya.
Para alim dan kaum santri punya kewajiban menjaga kemurnian ajaran agama, agar keimanan kepada hal ghaib tidak dikotori apalagi diidentikan dengan praktek yang berbau klenik.
Tapi entahlah, mungkin karena rasa sungkan, atau jangan-jangan tidak paham, kadang justru kebanyakan para elit agama memilih untuk bungkam. Tak sedikit yang berwatak pekok, malah ikut memberikan pembelaan.
Akhirnya, kita harus mau mengakui bahwa orang seperti pesulap merah itu justru yang lebih peduli, paham, berani dan punya nyali membongkar praktik perdukunan yang berkedok spritual yang subur menjamur di negeri ini.
Makanya jadi santri pas ngaji, jangan cuma semangat membaranya ketika bab nikah dan poligami saja. Giliran belajar keilmuan yang benar-benar dibutuhkan umat pada lemes dan males. (***)
*Disusun oleh Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq, pengasuh Ponpes Subulana Bontang.
BACA JUGA