Kunjungi Desa Pampang, 56 Negara OKI Terpukau Budaya Dayak Kenyah

Desa Pampang dikunjungi 56 negara OKI.

Mata dunia tertuju pada Desa Pampang. Sebanyak 56 negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dibuat terpukau dengan kebudayaan Dayak Kenyah.

Momen itu terjadi saat perayaan tahunan Festival Budaya Adat Dayak Kenyah dan Syukuran Panen Raya, Minggu 9 Juli 2023.

Sejumlah kebudayaan ditampilkan. Mulai dari pakaian, tata cara penyambutan tamu, tarian hingga aksesoris.

Mereka yang hadir disambut masyarakat Desa Pampang yang berbaris rapi di sepanjang jalan masuk menuju Lamin Adat. Lengkap dengan pakaian adat yang dikenakan.

Alut Adang (perahu terbang) turut ditampilkan menyambut perwakilan tamu kehormatan. Mereka adalah Sekjen OICCA Bidang Kemanusiaan, Sosial dan Budaya, Tarig Ali Bakhit Salah, Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Marthin Billa, dan Kadispar Provinsi Kaltim Ahmad Herwansyah   

Dengan mengenakan pakaian adat dayak, ketiganya naik ke sebuah perahu kayu. Kemudian diangkat oleh para pemuda Dayak dan diarak menuju Lamin Adat, tempat acara berlangsung.

Seluruh perwakilan berbagai negara itu khidmat mengikuti serangkaian acara. Berbagai kesenian dayak yang ditampilkan, seperti tarian, berhasil memesona mereka.

Seperti kelompok penari laki-laki yang bergerak dengan baju adat yang dilengkapi tameng dan pedang di tangan. Itulah tarian Ajay Pilling, melambangkan keperkasaan dan kekuatan para lelaki.

Ada juga kelompok penari perempuan yang menarikan tarian Burung Enggang. Yang dapat dimaknai sebagai penghormatan warga suku Dayak Kenyah terhadap nenek moyangnya.

Tak hanya itu, sejumlah pernak-pernik khas dayak juga ditunjukkan melalui puluhan stand yang berada di sepanjang jalan masuk menuju Lamin adat.

Rasa bangga mewarnai agenda ini. Kekayaan budaya Kalimantan dipamerkan di sini. Ketua Adat Pampang Esrom Palan mengapresiasi pemerintah dan pihak yang membantu menyukseskan pesta adat megah ini. Baginya, ini merupakan momentum untuk melestarikan budayanya.

“Supaya anak cucu kita dapat melestarikan budaya ini dan mereka meneruskan perjuangkan juga semangat kita,” ucapnya bangga, sembari memperkenalkan salam khas Dayak.

Wali Kota Samarinda Andi Harun, melalui Asisten II Sam Syaimun juga menyampaikan dukungan dan apresiasi. Agenda ini dapat menjadi momentum menjaga adat istiadat Dayak Kenyah agar terus dikenal generasi muda di tengah arus globalisasi.

“Globalisasi sudah banyak mengubah nilai kehidupan kita dan mengasingkan kebudayaan tradisional menjadi modern. Perlahan menghilangkan nilai luhur. Jadi ini harus terus dilestarikan,” kata Sam Syaimun.

Selain itu, Ia juga menyampaikan janji Wali Kota Samarinda. Yang akan merenovasi Lamin Adat Pampang menjadi lebih bagus juga fasilitas yang memadai. “Mohon doanya agar perencanaan dapat berjalan sesuai dengan yang kita inginkan.”

Usai agenda ini, Desa Budaya Pampang akan menjadi magnet pariwisata. Tak hanya masyarakat Indonesia, namun juga mancanegara.

Besar harapan agar momentum ini menjadi ajang promosi internasional, terutama melalui 56 negara yang hadir. Sehingga Desa Budaya Pampang dan adat Dayak Kenyah semakin dikenal dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

Usai dari Desa Budaya Pampang, peserta OICCA berlanjut mengunjungi pusat keagamaan di Samarinda, yakni Buddhist Center dan Islamic Center. Kemudian bertolak ke Kutai Kartanegara.

Ya, selama sepekan mulai 7-14 Juli 2023 Kaltim disambangi 56 negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) melalui perhelatan Internasional Organization Islamic of Cooperation Culture Activity (OICCA) 2023.

Mereka akan mengunjungi sejumlah daerah di Kaltim. Di antaranya, Samarinda, Kutai Kartanegara, Balikpapan, hingga Penajam yang akan menjadi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. (kf/nus)

ADV DISKOMINFO KALTIM +

Tinggalkan Komentar