Apresiasi Keterlibatan Perusahaan, Pemprov Kaltim Matangkan Program Pangan Penghijauan

Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Pangan untuk Penghijauan Tahun 2024. (ist)

Pemprov Kaltim tengah menyusun program pangan penghijauan untuk tahun 2025. Namun sebelum itu, dilakukan evaluasi pelaksanaan program yang berjalan tahun ini.

Hal ini diperlukan agar dalam penyusunan tahun depan kendala yang dihadapi sudah menemui solusi.

“Kita melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program penghijauan yang telah berjalan sejak 2022, mendiskusikan kendala yang dihadapi selama tahun 2024, dan mencari solusi untuk pemantapan pelaksanaan program pada tahun 2025,” kata Kepala Bagian Pengendalian Administrasi Pelaksanaan Pembangunan Wilayah Setdaprov Kaltim, Erwin Dharmawan, pada Rapat Koordinasi Teknis Pangan untuk Penghijauan Tahun 2024 di Balikpapan, Selasa (19/11/2024).

Rakortek ini dihadiri 70 peserta baik dari perwakilan perangkat daerah Provinsi Kaltim, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta perusahaan sektor pertambangan, perkebunan, dan kehutanan.

Erwin Dharmawan menyampaikan bahwa program pangan untuk penghijauan sudah dimulai sejak 2022 dan terus berlangsung hingga saat ini.

Pemprov, kata Erwin, mengapresiasi perusahaan yang beroperasi di Kaltim yang secara aktif serta berkomitmen terhadap program pangan untuk penghijauan.

Selain itu, Pemprov Kaltim juga telah memiliki program lainnya yaitu Rumah Layak Huni (RLH) yang sumber pendanaannya berasal dari dana corporate social responsibility (CSR) sebagai bentuk tanggung jawab sosial lingkungan dan kemitraan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kaltim.

Kemudian berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 27 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Program Prioritas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan serta Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, program pangan untuk penghijauan hendaknya dapat dipatuhi dan dilaksanakan agar bisa bermanfaat bagi masyarakat khususnya masyarakat Kalimantan Timur.

Erwin juga mengatakan bahwa di pergub itu diamanatkan untuk menanam jenis-jenis tumbuhan. Ada 38 jenis yang menjadi atensi bagi penerima maupun dari perusahaan. “Buah sukun menjadi perhatian khusus Gubernur Kaltim sebagai tanaman yang diutamakan,” ujar Erwin. “Kita berharap kegiatan ini menghasilkan solusi atas berbagai kendala dan mengoptimalkan pelaksanaan program pada 2025,” sebut Erwin. (adv/nus)

ADV DISKOMINFO KALTIM +

Tinggalkan Komentar