Salehuddin Harap Ada Evaluasi Sebelum Pemerintah Pusat Ganti Kurikulum Pendidikan
Anggota DPRD Kaltim Salehuddin ikut menyoroti pergantian kurikulum yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Menurutnya kebijakan tersebut jelas akan berdampak pada terhambatnya kualitas pendidikan. Dia minta adanya evaluasi menyeluruh sebelum pembentukan sistem baru.
Ia menambahkan, pergantian kurikulum sebagai sistem belajar dalam dunia pendidikan, seharusnya tidak dilakukan berdasarkan ego kepemimpinan yang berperiode 5 tahun sekali.
Seperti belum lama ini, menteri pendidikan yang baru Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, berencana melakukan evaluasi terhadap kurikulum merdeka belajar oleh menteri pendidikan sebelumnya.
“Jika ada hal yang perlu diperbaiki, itu wajar. Tapi mengganti kurikulum secara total di tengah proses adaptasi hanya akan memperburuk ketidakstabilan sistem pendidikan kita,” katanya belum lama ini.
Salehuddin pun dapat memaklumi alasan evaluasi kurikulum merdeka saat ini. Sebab kurikulum yang baru berjalan itu mendapatkan banyak catatan dari berbagai pihak hingga penurunan kualitas.
Menurutnya, jika menteri pendidikan ingin mengganti kurikulum, harus melakukan evaluasi secara menyeluruh terlebih dahulu sebelum memutuskan mengganti kurikulum. Sebab dikhawatirkan membingungkan siswa dan mengganggu proses belajar mengajar.
“Guru perlu dipersiapkan dengan baik agar mampu memenuhi standar kompetensi yang dibutuhkan. Perubahan kurikulum yang terlalu sering berisiko merugikan kualitas pendidikan di Indonesia,” katanya belum lama ini.
Pada satu sisi, kurikulum merdeka perlu dievaluasi, namun pada sisi lain sswa dan guru masih dalam proses adaptasi. Sehingga pemerintah harus berhati-hati dalam mengambil keputusan. Jangan sampai malah merugikan pendidikan secara keseluruhan.
Sebab gonta-ganti kurikulum yang terjadi sebelumnya berdampak pada terhambatnya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Sehingga stabilitas pendidikan yang memadai juga dibutuhkan.
“Kurikulum Merdeka yang saat ini diterapkan masih dalam tahap adaptasi di berbagai sekolah. Sebelum memutuskan perubahan besar, evaluasi menyeluruh harus dilakukan,” pungkasnya. (kf/red)
BACA JUGA