Wali Kota Samarinda Minta Maaf Belum Maksimal Atasi Banjir

Konferensi pers penanganan banjir di Kota Samarinda. (Mitha/Kaltim Faktual)

Wali Kota Samarinda Andi Harun meminta maaf kepada warga karena belum maksimal dalam menangani banjir di Kota Tepian.

Hal itu ia sampaikan usai menggelar rapat darurat penanganan banjir bersama sejumlah pihak, Kamis (30/1/2025) di balai kota.

Dari rapat itu juga dijelaskan bahwa air masih menggenang di sejumlah titik di Kota Samarinda. Update terakhir, daerah yang masih terendam adalah Perumahan Griya Mukti dan kawasan Bengkuring.

Tercatat, curah hujan yang mengguyur mencapai 140 millimeter. Sehingga, faktor ini juga memperparah kondisi banjir di sejumlah titik di Kota Tepian tersebut.

Andi Harun menyampaikan faktor utama dari banjir yang melanda Samarinda beberapa hari belakang ialah dampak dari Sungai Karang Mumus. “Yang terjadi pada pada banjir kami terutama karena diakibatkan limpasan air dari Sungai Karang Mumus,” paparnya.

Luasan genangan pada banjir kali ini pun disebutkan berkurang. Papar Andi Harun, telah terjadi penurunan signifikan sebesar 34,8% dibanding tahun-tahun sebelumnya. Di mana pada tahun 2022 genangan air yang merendam Kota Samarinda mencapai 482 hektare. Sedangkan tahun ini, genangan tersebut tercatat 314 hektare.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap bersabar menghadapi persoalan banjir yang terus berulang setiap tahunnya. Menurutnya, Kota Samarinda lepas dari masalah banjir adalah PR yang besar. Sehingga butuh waktu yang tidak sebentar.

“Memang secara teknis kita tidak bisa melakukannya. Karena penanganan banjir itu butuh waktu yang cukup panjang. Mungkin butuh waktu tiga sampai empat tahun. Dan kami sampaikan melalui kegiatan hari ini, bahwa penanganan banjir di Kota Samarinda terus berkelanjutan tahun ini dan tahun-tahun yang mendatang.”

Di hadapan awak media, Andi Harun mewakili seluruh jajaran Pemerintah Kota Samarinda menyampaikan permohonan maafnya kepada warga terdampak.

“Kami semua menyampaikan rasa prihatin dan permohonan maaf kepada seluruh warga Samarinda terutama kepada warga yang terkena dampak banjir termasuk pasca-banjir yang saat ini masih mengalami genangan,” ujarnya.

Ia pun menyebutkan bahwa program untuk penanganan banjir di Kota Samarinda akan terus dilanjutkan. Ia juga menegaskan bahwa Pemkot Samarinda, Pemprov Kaltim, serta pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR, dalam hal ini BWS, akan terus mengintegrasikan program penanganan banjir dengan lebih solid dan berkelanjutan.

“Pesan yang ingin kami sampaikan kepada seluruh masyarakat melalui konferensi pers ini adalah bahwa penanganan banjir di Samarinda akan terus dilanjutkan dengan koordinasi yang solid antara berbagai pihak,” pungkasnya. (tha/nus)

Tinggalkan Komentar