Warga Pedalaman Kesulitan karena BBM Subsidi Langka
Ketua Komisi III DPRD Kaltim Veridiana Huraq Wang mengatakan, kelangkaan BBM subsidi membuat warga pedalaman menderita.
Sebab bagi warga pedesaan dan perbatasan yang masih terisolir, BBM bersubsidi tidak hanya diperlukan untuk kendaraan bermotor saja, akan tetapi lebih dari itu sebagai pemenuhan kebutuhan penerangan.
Dengan semakin langkanya BBM bersubdisi ini tentu memberikan dampak yang cukup besar bagi warga. Pasalnya, untuk keperluan genset tiap harinya memerlukan tidak sedikit BBM. “Kalau menggunakan non subsidi berapa besar biaya yang harus mereka keluarkan,” katanya.
Sementara itu, penggunaan panel tenaga surya baru digunakan sebagian warga karena harganya yang dinilai terlalu mahal sehingga sulit dijangkau. Selain itu, keterbatasan energi termasuk saat memasuki musim penghujan menjadi kendala tersendiri.
“Warga pedesaan dan pedalaman ini mereka mata pencariannya sebagian besar banyak yang bertani, berkebun, dan nelayan. Penghasilannya pun tak menentu, apabila BBM bersubsidi ini terus langka kasihan sekali mereka,” imbuhnya.
Karena itu, solusi jangka pendek yang harus dilakukan pemerintah adalah dengan membangun pembagkit listrik tenaga surya atau sejenisnya yang kemudian dalam pelaksanaanya dikelola oleh masyarakat.
“Bangunkan mesinnya, buatkan jaringan instalasinya, kemudian untuk perawatannya masyarakat bisa swadaya berupa iuran tiap bulannya ditetapkan atas dasar kesepakatan bersama,”katanya.
Adapun solusi jangka panjang, lanjut dia, adalah dengan membangunan perencanaan dengan PLN agar masuk dalam program prioritas sehingga dapat dibangun dan dilaksanakan dalam beberapa tahun kedepan. (jek/nus)
BACA JUGA