Dinas Ketahanan Pangan PPU Mulai Transformasikan Penyimpanan Arsip dari Fisik ke Digital

Dinas Petahanan Pangan (DKP) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mulai melaksaakan inovasi transformasi penyimpanan arsip dari fisik ke digitalisasi.

Hal tersebut ditegaskan oleh Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan (DKP) PPU, Arief Murdiyatno terkait tata kelola penyimpanan arsip di lingkungan Dinasnya.

Menurutnya, langkah-langkah konkret yang tengah diambil untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas data.

Untuk arsip manual atau fisik, Arief menyampaikan bahwa langkah tradisional tetap diterapkan.

Pola ini digunakan sudah sejak lama oleh instansinya, penerapan ini sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola arsip yang telah ada. “Kami menyimpannya di lemari arsip, filing kabinet, dan loker sesuai kapasitas masing-masing ruangan di sekretariat maupun di setiap ruangan bidang,” ungkapnya.

Kendati begitu, Arief melihat potensi besar dalam implementasi Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI). “Dengan adanya aplikasi Srikandi ke depan, saya berharap tata kelola penyimpanan arsip di DKP PPU akan menjadi jauh lebih efektif,” tambahnya.

Visi pemerintah untuk mengadopsi pola hidup tanpa kertas atau paperless menjadi fokus dalam pandangan Arief terhadap peran Srikandi.

Apalagi, Pj Bupati PPU, Makmur Marbun tengah gencar mengimplementasikan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). “Kita bisa menerapkan paperless dan tidak membutuhkan tempat khusus arsip lagi,” tandasnya.

Ia berpandangan, bahwa transformasi ini diharapkan tidak hanya mengurangi penggunaan kertas yang sering menumpuk. Tapi juga meningkatkan efisiensi dalam mencari dan mengelola informasi yang telah dikerjakan pihaknya.

Arief menjelaskan bahwa adaptasi terhadap teknologi ini bukan hanya tentang kemajuan teknis semata, tetapi juga melibatkan perubahan budaya kerja. Di era teknologi seperti saat ini, mendukung untuk transisi yang lebih masif. “Penting bagi kami untuk membiasakan pegawai dengan pola kerja baru yang lebih efisien dan efektif,” paparnya.

Pihaknya berkomitmen untuk tidak hanya sekadar mengadopsi teknologi, tetapi juga mengoptimalkan manfaatnya.

Ia pun setuju bahwa pengelolaan arsip secara digital dapat memberikan keuntungan lebih dari sekadar efisiensi. “Ini juga tentang aksesibilitas dan kemudahan dalam berbagi informasi antar bidang,” tandasnya. (adv/kf/red)

ADVERTORIAL DINAS PERPUSTAKAAN & KEARSIPAN KALTIM

Tinggalkan Komentar