Bangunan Pasar Pagi Mulai Dibongkar, Dewan Minta Semua Pihak Tenang
Proyek pembangunan ulang Pasar Pagi Samarinda sudah dimulai dengan membongkar bangunan pasar beberapa hari lalu.
Bangunan pasar dari sisi Jalan Jenderal Sudirman sudah mulai diruntuhkan. Bangunan Pasar Pagi yang utuh, sudah tak lagi terlihat. Teedapat juga ekskavator yang bekerja meruntuhkan bangunan di sana. Tembok-temboknya mulai rusak. Banyak puing-puing beton dan kayu.
Sementara untuk sisi Jalan Gajah Mada, baru tampak material-material besi dan seng yang sudah tampak dibongkar. Namun aktivitas pembongkaran belum terlihat.
Memasuki tahap pembongkaran, anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda Abdul Khairin meminta agar semua pihak cooling down.
“Saya tadi malam diskusi dengan ketua forum pemilik 48 SHM. Yang bersangkutan menyampaikan alhamdulillah pembongkaran sudah berjalan, dan 48 SHM tidak diutak-atik,” jelas Abdul Khairin, Kamis (29/2/2024). “Sebaiknya begini, cooling down kedua belah pihak jangan ambil langkah untuk meributkan itu,” tambahnya.
Abdul Khairin menilai kalau potensi polemik tidak akan sampai ke jalur konsinyasi di pengadilan karena belum ada langkah menuju jalur hukum.
“Belum ada pembicaraan yang sampai kepada proses hukum. Tidak ada saling lapor, baru berbicara di media kan,” kata Abdul Khairin di ruangannya.
Terkait pernyataan bahwa hak SHM bisa diambil alih, Abdul Khairin bilang tidak bisa serta-merta mengaminkan atau menolak. Perlu duduk bareng dengan ahli hukum yang mengerti undang-undang.
“Khususnya bidang agraria untuk menyatakan apakah pernyataan itu memang bisa dijalankan di Pasar Pagi. Perlu ada yang menjadi penengah apakah rekontruksi itu masuk dalam kategori kepentingan negara.”
Abdul Khairin sendiri masih menunggu perkembangan lebih lanjut. Menunggu langkah yang akan diambil oleh Pemkot Samarinda. Ia menyebut DPRD Kota Samarinda selalu siap menjadi fasilitator atau mediator dalam mencari solusi terbaik.
Terpisah, Wali Kota Samarinda ketika diminta keterangan. Hanya memberi jawaban singkat pada Rabu, 28 Februari 2024. “Untuk sementara berjalan aja. Kita dahulukan pembangunan Pasar Pagi. Dialog terus berjalan,” kata wali kota.
Seperti diketahui, rencana revitalisasi Pasar Pagi oleh pemerintah kota sempat diwarnai berbagai polemik. Mulai dari gejolak pertama dari 2.800 pedagang. Lalu dari 48 pemilik ruko SHM sebelah Pasar Pagi.
Saat ini polemik Pasar Pagi Samarinda, antara Pemkot Samarinda dengan para pemilik ruko masih menggantung tanpa penyelesaian. Bahkan kini senyap tanpa kabar. Namun pemkot mengaku tetap berupaya melakukan pendekatan.
Meski belum ada penyelesaian, kedua pihak yang semula bersikukuh dengan pendapatnya masing-masing kini tampak sudah saling mereda. (ens/nus)
BACA JUGA