Branding Kota Penyangga Indonesia, Samarinda Jadi Pilot Project
Kementerian Bappenas RI berupaya mendorong pengembangan kota-kabupaten penyangga Indonesia khususnya di Kaltim. Nantinya, setiap kota-kabupaten akan mempunyai tema khusus untuk dibanggakan.
Pemberian tema khusus (branding) tersebut merupakan sebuah program yang dibangun untuk menata kota-kabupaten penyangga Indonesia. Sehingga semua kota penyangga Indonesia di beberapa wilayah memiliki tema khusus tersendiri.
Direktorat Regional II Bappenas RI, Mohammad Roudo mengungkapkan dalam kunjungan Bapennas RI ke Kaltim, merupakan sebuah arahan yang diberikan langsung oleh Presiden RI. Dengan maksud menata kota-kabupaten yang menjadi wilayah pembangunan Indonesia untuk memiliki branding tersendiri.
“Sebagai salah satu arahan. Bagaimana revitalisasi dan tema yang ditentukan agar beberapa wilayah tidak tertinggal oleh IKN,” ungkapnya, Kamis 3 Agustus 2023.
Perlu diketahui, dalam rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Se indonesia. Tepatnya, Januari kemarin. Presiden RI, Joko Widodo pernah menyinggung terkait penentuan branding di daerah penyangga Indonesia.
“Jangan semua kota-kabupaten sama semua namanya, memiliki brand yang mirip ada kota beriman, berseri dan ber lainnya,” kata Jokowi.
Lebih lanjut, Roudo mengatakan saat ini, program pemberian brending (tema khusus) kota-kabupaten di Kaltim berfokus pada pengembangan wilayah Samarinda yang merupakan Ibu Kota Kaltim.
“Saat ini Samarinda dulu, tapi kita lihat juga daerah lain misalnya PPU juga. Tapi sementara ini fokus untuk Samarinda dulu,” jelasnya.
Berdasarkan UU No. 3 tahun 2022, dalam pembangunan IKN tersebut akan memadukan tiga konsep perkotaan yakni kota hutan, kota spons dan kota cerdas.
Sebagai salah satu mitra IKN, Samarinda dinilai tidak boleh tertinggal dengan pembangunan ibu kota Nusantara. “Jangan sampai IKN sudah bagus daerah mitranya kurang penataan,” tuturnya.
Dalam kunjungannya selama dua hari, 2 hingga 3 Agustus 2023, Bapennas RI telah melakukan kunjungan di beberapa daerah Samarinda.
“Mulai dari Teras Palaran, Teras Samarinda, Citra Niaga kemudian Karang Mumus nantinya,” pungkas Raudo (*/dmy/nus).
BACA JUGA