Terobosan Diskominfo Kaltim untuk Percepat Regsosek 2022
Diskominfo Kaltim akan menerapkan gaya baru untuk mempercepat proses registrasi sosial ekonomi (Regsosek). Ini dia terobosannya.
Per 15 Oktober 2022, petugas dari BPS Kaltim akan mulai melakukan sensus Regsosek. Dengan metode door to door ke seluruh warga Kalimantan Timur. Ini adalah pertama kalinya Regsosek digelar di Indonesia.
Muhammad Faisal mengimbau kepada rakyat Kaltim untuk bersedia meringankan kerja petugas di lapangan. Dengan menerima, memberikan data yang diperlukan, hingga melayani tanya jawab sesuai kuisioner.
“Sudah ada intruksi dari Bapak Presiden dan Kemendagri kepada gubernur, wali kota dan bupati se-Indonesia untuk membantu kerja BPS kali ini.”
“Minimal bukain rumah lah ya. Ndak usah kaget. Semua akan didata. Jadi 3,8 juta penduduk Kaltim, targetnya semua akan didata,” kata Faisal, Senin sore.
Lanjut Faisal, Regsosek ini penting untuk ketepatan pengambilan kebijakan di masa mendatang. Karena output Regsosek adalah basis satu data yang mencakup seluruh informasi. Yang hasilnya nanti, akan ditambah oleh data sektoral, seperti pertanian, perkebunan, informasi, dan lainnya.
Dari data itu, pemetaan target program pemerintah bakal tepat sasaran. Jadi bisa dibilang, sensus ini begitu vital. Baik untuk kepentingan pemerintahan ataupun untuk masyarakat sendiri.
Diskominfo Kaltim sendiri tidak sekadar basa-basi memberi imbauan. Faisal berencana akan menerapkan metode sensus terpadu. Untuk mempercepat proses Regsosek di Kaltim. Terutama Samarinda yang populasi penduduknya paling padat.
“Kami akan coba pola baru. Kami lakukan secara kolektif seperti vaksin COVID-19.”
“Saya mungkin akan memulainya di sini (kantor Diskominfo Kaltim). Saya buka beberapa desk, jadi (pengisian data dan wawancara Regsosek) pegawai Diskominfo itu di sini. Jadi ke rumah itu hanya nge-check oh rumahnya di sini, sudah. Karena pertanyaan sudah terjawab.”
“Untuk memperingan kawan-kawan (petugas) yang melakukan sensus door to door. Jadi tidak perlu terlalu lama di rumah kita, gitu,” jelas Faisal.
Ide ini kata Faisal baru sebatas inisiatif dinasnya saja. Untuk memudahkan kerja petugas BPS. Namun jika nantinya berjalan baik. Bukan tidak mungkin seluruh kantor SKPD di Pemprov Kaltim atau kantor pemerintahan level kabupaten/kota. Bisa menerapkan hal serupa. Wah, boleh juga nih. (AVA)
BACA JUGA