Atasi Banjir, Pemkot Samarinda Bakal Bangun Pintu Air Otomatis
Pemkot Samarinda bakal membangun pintu air yang mempertemukan aliran SKM dan Sungai Mahakam.
Pembangunan ini masuk dalam program prioritas pengendali banjir di Kota Tepian.
Wacana mega proyek pembangunan pintu air kembali berhembus.
Rencana tersebut muncul setelah Pemkot Samarinda melakukan proses ground breaking proyek pembangunan Terowongan Gunung Manggah pada pertengahan Januari lalu, yang juga masuk dalam mega proyek dengan sistem Multi Years Contract (MYC).
Rencananya, pembangunan pintu air yang akan mempertemukan aliran dari Sungai Karang Mumus (SKM) dan Sungai Mahakam tersebut akan dibangun tepatnya di dekat Jembatan 1 Jalan Gurami, Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir.
Wali Kota Samarinda Andi Harun bilang, pintu air tersebut juga termasuk satu diantara bagian dari program normalisasi SKM guna mengantisipasi banjir di Kota Tepian.
Sama halnya program normalisasi bantaran SKM dan yang terbaru rencana normalisasi aliran Sungai Karang Asam Besar (SKAB).
“Penyebab banjir di Samarinda itu banyak sekali. Salah satu ya limpahan air dari Sungai Mahakam ke SKM. Untuk saat ini solusi tekniknya adalah bangun pintu air otomatis di muaranya,” jelasnya pada Kaltimfaktual.co, grup Nusantaraplus.id baru-baru ini.
“Dalam perencanaan pintu air di SKM itu, kendala kita ada di anggaran. Kami akan kembali pelajari, yang pasti tahun 2024 kita akan mulai. Bahkan Detail Engineering Design (DED) nya sudah selesai.”
Ia pun menilai, keberadaan pintu memang sudah menjadi sebuah urgensi yang wajib dilakukan. Karena terdapat 2 hal pokok yang menjadi sumber banjir di Kota Tepian.
“Pertama dari hulu kiriman air dari daerah dataran tinggi, apalagi di daerah yang sama saat curah yang tinggi.”
“Kedua, bersamaan dengan pasangnya air Sungai Mahakam sehingga memang cara yang paling efektif adalah pintu air.”
Meski demikian, terdapat pula beberapa kendala di luar dari anggaran yang terbatas.
Seperti pembangunan 2 proyek sebelumnya dengan sistem MYC, yakni pembangunan Terowongan Gunung Manggah dan juga Kolam Retensi di Kelurahan Budaya Pampang, Kecamatan Samarinda Utara.
Andi Harun juga mengatakan jika pembangunan pintu air tersebut membutuhkan dana yang cukup besar. Untuk itu, Ia tak ingin membebani pemerintah pusat.
“Apalagi dengan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun pintu air itu sekitar Rp600 miliar. Jadi kami juga akan komunikasi dengan pemprov agar bisa mengonfirmasi, apakah kira-kira kalau pemkot memulai juga bisa dapat bantuan dari provinsi.”
“Kalau untuk mengharapkan dari pusat ya susah. Karena pusat banyak program-program prioritas, seperti IKN. Itu juga bagian dari wilayah kita di Kaltim dan sudah pasti menguntungkan. Jadi kita harus dukung,” pungkas Andi Harun. (*/sgt/nus/red1)
BACA JUGA