Bappeda Kutim Tampung Aspirasi OPD Penerima FCPF-FC
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar evaluasi capaian pelaksanaan program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF). Evaluasi tersebut dihadiri oleh 10 organisasi perangkat daerah (OPD) yang menerima program FCPF-FC.
Menurut Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Bappeda Kutim, Ripto Widargo, tingkat penyerapan dana insentif program FCPF-FC saat ini mencapai 27 persen.
Ripto Widargo menjelaskan bahwa capaian realisasi program FCPF-FC di 10 kabupaten/kota tidak begitu besar karena program ini masuk agak lambat ke dalam anggaran.
“Program FCPF masuk ke kegiatan yang sudah sinkron, sehingga menambah beban kerja SDM dan realisasinya tidak maksimal. Dalam evaluasi tersebut, terungkap juga beberapa kendala yang dihadapi oleh OPD penerima program FCPF, antara lain kurangnya sarana dan prasarana yang memadai serta keterbatasan SDM,” jelasnya belum lama ini.
Selain itu, terdapat pula indikator kinerja utama (IKU) yang dapat menjadi serangkaian dengan program FCPF-FC, sehingga beban kerja SDM semakin bertambah. Ditambah lagi dengan wilayah geografis yang kompleks di Kutim, program FCPF-FC membutuhkan perencanaan yang matang meskipun masuk ke dalam batang tubuh anggaran di akhir tahun.
Ripto Widargo menambahkan bahwa jika program FCPF-FC dikerjakan dengan baik, akan memberikan dampak positif bagi Kutim dan meningkatkan reputasi kabupaten tersebut di kancah internasional, karena program ini merupakan program World Bank.
Selain itu, program FCPF-FC juga akan meningkatkan kredibilitas daerah Kutim dan diharapkan skema lain yang serupa dapat masuk ke daerah tersebut.
“Hal ini juga akan memberikan tambahan pemasukan bagi daerah dan mendukung pembangunan berkelanjutan,” tutupnya.(Adv/nus)
BACA JUGA