Panen Raya Padi di Kukar, Pj Gubernur: Penuhi Ketahanan Pangan
Pemprov Kaltim melaksanakan panen raya padi bersama Kodam VI/Mulawarman di Desa Buana Jaya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Sabtu (2/3/2024).
Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik menyebut hal ini adalah upaya untuk memenuhi ketahanan pangan nasional di tengah melambungnya harga beras saat ini.
Panen raya padi ini melibatkan empat kelompok tani yang menggarap lahan seluas 200 hektare dengan estimasi produksi mencapai 1.000 ton.
Ia mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata TNI dan pemerintah daerah dalam upaya kedaulatan ketahanan pangan nasional dan pemenuhan beras lokal di pasaran.
“Kami mengucapkan terima kasih ke jajaran Kodam VI/Mulawarman dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yang merespons cepat tantangan kita, yaitu tingginya harga beras. Mudah-mudahan produksi ini bisa sedikit menekan harga beras dan membantu masyarakat, khususnya menjelang bulan puasa,” kata Akmal Malik.
Ia berharap, ke depan tidak ada lagi kendala yang menghambat produksi padi di Kukar, seperti kekurangan air atau kerusakan irigasi.
Pemprov Kaltim terus membangun kolaborasi dan bersinergi bersama Kodam VI/Mulawarman dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Kuncinya ialah fokus dan bersama-sama mengatasi masalah ini,” sebutnya.
Sementara itu, perwakilan Kodam VI/Mulawarman, Kasrem 091/Asn Kolonel Inf Priyanto Eko Widodo mengatakan, panen raya ini merupakan salah satu tugas pokok TNI dalam membantu mensejahterakan masyarakat.
“Ini merupakan komitmen kami bekerjasama dengan Kementerian Pertanian,” ucapnya.
Pihaknya turut membantu pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan ketahanan pangan di wilayahnya, khususnya di Kutai Kartanegara.
Ia menambahkan, panen raya ini merupakan hasil kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yang telah memberikan bantuan berupa pompa air.
“Sebagaimana disampaikan Pj gubernur, sudah ada empat pompa air yang diserahkan kepada kelompok tani di sini. Ini tentunya sangat membantu mereka dalam mengairi sawah mereka,” tutur Priyanto. (ant/nus)
BACA JUGA