Pemprov Kaltim Dukung Penurunan Prevalensi Stunting Menuju Indonesia Emas 2045
Pemerintah Provinsi Kaltim (Pemprov) Kaltim melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) turut ambil bagian dalam menyukseskan target nasional Prevalensi
di tahun 2024 sebesar 14 persen.Sebagaimana yang target yang dipasang Presiden, yang menargetkan prevalensi stunting harus diturunkan sedikitnya 3% tahun 2022.
Dukungan ini ditunjukkan melalui Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Sekaligus meluncurkan program Pelajar Penting (Peduli Stunting) bertempat di Hotel Grand Senyiur Jalan ARS Moh Nomor 7, Klandasan Ulu, Jumat (4/11/2022).
Kepala Disdikbud Kaltim Muhammad Kurniawan menuturkan, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan suatu program yang sangat penting untuk para pelajar. Agar bisa menjaga kesehatan secara lahir dan batin terutama dalam membebaskan Kaltim dari stunting.
“Memang Usaha Kesehatan Sekolah menjadi topik kita bersama. Menjadi hal yang terpenting dan rangka meningkatkan kesehatan dan kesadaran anak-anak siswa kita terkait dengan kesehatan,” terangnya.
Dijelaskan Kurniawan, saat ini hampir di setiap sekolah sarana dan prasarana UKS sudah dilengkapi. Khususnya dalam hal fasilitas kesehatannya.
“Alhamdulillah ada kami sudah bangun unit-unit UKS yang ada di sekolah-sekolah dan semua telah lengkap. Tentunya juga kami akan lengkapi bekal pengetahuan bagi anak-anak sekolah apa itu pentingnya kesehatan, dengan harapan sumber daya Kalimantan Timur makin berkualitas kedepannya,” ungkap Kurniawan.
Sehubungan prevalensi penurunan angka Stunting di Indonesia khususnya Kaltim, Kurniawan juga mengatakan bahwa Indonesia akan mengalami usia emas pada tahun 2045.
Momentum tersebut memang masih sekira seperempat abad lagi. Namun, untuk mewujudkannya butuh persiapan yang matang sejak jauh-jauh hari. Sumber daya manusia Indonesia harus unggul, berkualitas, dan memiliki karakter terutama generasi muda.
“Indonesia ke depannya tahun 2045 itu di mana anak-anak kita akan menjadi anak-anak emas. Oleh karena itu kita bekali baik itu dengan sumber daya manusia dan ilmu-ilmu pengetahuan,” paparnya.
Selain itu ada hal yang cukup membanggakan terkait peluncuran pelajar penting (Peduli Stunting). Bahwa ada seorang siswi yang berasal dari SMAN 10 Samarinda bernama Andi Naulia Calya Maharani yang telah membuat logo terkait dengan pelajar peduli stunting. Informasi yang diterimanya bahwa logo tersebut akan digunakan sebagai logo Nasional.
“Terima kasih atas hasil karya anak-anak kebanggan kami bisa dipakai secara Nasional,” imbuhnya.
Sementara Sub Koordinator Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Siti Aminah melaporkan, kegiatan ini adalah merupakan suatu program inisiasi dari Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kaltim. Untuk bisa menggerakkan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) secara keseluruhan di Kaltim.
Pihaknya juga melibatkan beberapa Perangkat Daerah dalam TP UKS Provinsi diantaranya dari Dinas Kesehatan Kaltim, Kementerian Agama Prov Kaltim, Bappeda Kaltim juga dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) serta BKKBN Kaltim.
“Kami menjalin rencana hubungan dengan Dinas Pendidikan Kota yang dalam hal ini menjadi leading sektor UKS yang ada di tingkat Kabupaten,” ucapnya.
Kemudian, dirinya juga melaporkan bahwa acara kegiatan pada hari ini telah mengundang peserta sebanyak 100 orang. Di antaranya dari setiap perangkat daerah terkait serta Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA/SMK se-Kaltim.
Untuk itu pihaknya berharap dari kegiatan ini lahir kesepakatan sekaligus kerjasama yang akan mendasari gerakan ini, sehingga Kaltim mampu membebaskan generasi muda ke depan dari pengaruh stunting.
“Tentu kita ingin bahwa seluruh siswa – siswi kita sehat jasmani dan rohani untuk Kalimantan Timur yang berkemajuan,” tegasnya. (***)
BACA JUGA