Pemuda Kaltim Minim Minat Jadi Petani
Penjabat (PJ) Gubernur Kaltim Akmal Malik merilis hasil survei pada 100 responden pemuda tentang ketertarikan ke pertanian. Hasilnya, dari 100 pemuda, tidak ada yang berminat menjadi petani.
Akmal Malik menyebut kondisi ini memprihatinkan. Hampir semua responden memilih bekerja di sektor pertambangan. Tak bisa dimungkiri, Kaltim sejauh ini memang ditopang dari sektor pertambangan dan migas. Bahkan PDB Kaltim yang tertinggi dari dua sektor tersebut.
Namun bukan tanpa harapan, Petani Milenial Kaltim-organisasi kumpulan petani muda-merespons hal itu. Mereka seperti menemukan semangat dari hasil survei dan keprihatinan gubernur. Yang ingin sektor pertanian bisa berkontribusi bagi daerah.
Ketua Duta Petani Milenial Kaltim, Made Susana, menyatakan akan melakukan audiensi membahas banyak persoalan yang dihadapi di sektor pertanian Kaltim.
“Masih rencana. Surat mau kita serahkan hari ini. Dan tinggal menunggu kapan bisa diadakan audiensi,” jelas Made kepada Nusantaraplus Group, Jumat (22/3/2024).
Made bilang juga akan membahas keberadaan Petani Milenial Kaltim. Sebagai kelompok petani yang punya potensi besar untuk mengembangkan sektor pertanian di Kaltim. Karena ada beberapa program yang bisa bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Kaltim.
Menurut Made, ada ribuan hektare lahan tidur yang punya potensi besar. Sehingga jadi peluang untuk dimanfaatkan dan mengembangkan sektor pertanian di Kaltim. Kondisi itu juga akan dipaparkan kepada PJ gubernur.
“Lahan banyak yang sebenarnya potensial untuk kita kembangkan. Jadi perlu optimalisasi lahan skala besar yang masih tidur,” beber Made.
Made menambahkan, saat ini kondisi pemuda di Kaltim untuk minat ke sektor pertanian memang bisa dikatakan darurat. Karena petani tidak cukup dilirik. Banyak yang justru melirik sektor tambang.
Dengan adanya audiensi dengan PJ Gubernur Akmal Malik nantinya. Made berharap bisa lebih mengembangkan lagi sektor pertanuan dan menarik perhatian para milenial dan generasi Z untuk mau jadi petani. (ens/nus)
BACA JUGA