Pergub Gratispol Segera Diteken, Ada Batasan Umur untuk Program Pendidikan Gratis

Program pendidikan gratis melalui “Gratispol” disebut akan segera berjalan. Pergub sudah disusun dan siap diteken. Jika tak ada aral melintang, program andalan Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud ini siap disahkan.
Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji menyebut program gratispol, termasuk pendidikan gratis dan kesehatan gratis dipastikan terealisasi dengan segera di tahun ini. Termasuk sudah menyesuaikan dengan kondisi anggaran yang tengah mengalami efisiensi.
“Menyelaraskan program yang sudah ada dengan efisiensi anggaran kita,” katanya Senin 3 Maret 2025.
Untuk merealisasikan program gratispol, Seno menyebut nomelaktur alias Peraturan Gubernur (Pergub) Gratispol terutama pendidikan gratis drafnya telah selesai disusun dan segera diteken oleh Gubernur Kaltim. Selanjutnya bisa direalisaikan.
“Sudah jadi drafnya, minggu depan kita tandatangin bersama Pak Gubernur. Dan setelah itu segera kita realisasikan.
Dikabarkan akan terealisasi secara bertahap, namun program pendidikan gratis dari gubernur dan wakil gubernur Kaltim yang baru itu menimbulkan sejumlah tanggapan dari masyarakat. Utamanya terkait klaim gratis namun dalam realisasi tetap memiliki syarat dan ketentuan.
Sebagai informasi, tim transisi saat ini tengah menyusun skema program pendidikan gratis tahap pertama. Rencananya akan menyasar mahasiswa yang tidak mampu dan atau mahasiswa yang menempuh pendidikan di program studi dengan akreditasi unggul.
Namun, program studi yang belum berakreditasi unggul, akan dialokasikan di tahap berikutnya. Selain itu, program pendidikan gratis berlaku untuk S1-S3 untuk kampus yang berada di dalam Kaltim saja. Belum berlaku untuk kuliah di luar daerah. Hingga ada batasan umur.
Untuk jenjang D1 dan D2, yang bisa memperoleh pendidikan gratis maksimal berusia 23 tahun. Lalu maksimal 25 tahun untuk jenjang D3, D4, dan S1. Untuk mahasiswa S2 dan jenjang profesi maksimal 35 tahun untuk. Dan maksimal 40 tahun untuk studi S3.
Seno Aji menyebut tidak ada klasifikasi apapun selain umur. Karena pihaknya ingin anak-anak muda yang banyak mendapatkan manfaat pendidikan gratis sesuai dengan usia. Semua anak Kaltim bisa mendapatkan kuliah gratis.
“Kalau yang kuliah memang kita berikan batasan umur. Tentu kita ingin anak muda yang kuliah. Jangan sampai usia 50 tahun ingin kuliah S1, itu kan jadi hal lucu,” pungkasnya. (ens/nus)
BACA JUGA