Sangatta Science Fair, Kembangkan Motivasi Anak Jadi Periset
Sebuah negara akan cepat mengalami kemajuan bilamana memiliki periset yang berlimpah dan berkualitas.
Pernyataan ini disampaikan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman saat menghadiri Sangatta Science Fair yang diselenggarakan oleh Yayasan Khalifah Cahaya Ummat Sangatta bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim, PT Kaltim Prima Coal (KPC), Jaringan Sekolah Alam Nusantara dan beberapa lembaga yang fokus pada pendidikan alam. Kegiatan ini diselenggarakan pada Sabtu (2/12/2023) di Town Hall Sangatta.
Selanjutnya, Ardiansyah menyebutkan periset sangat penting bagi perkembangan kemajuan suatu bangsa, karena dengan hasil penelitiannya akan dihasilkan suatu produk yang dapat menunjang sektor industri maupun kemudahan bagi masyarakat.
“Alasan profesi peneliti di Indonesia masih sangat minim, mungkin karena faktor dukungan secara moril dan finansial yang belum layak. Hal ini juga yang menyebabkan kurang minatnya generasi muda untuk bergelut di profesi sebagai periset,”ungkap Ardiansyah.
Kemudian, manusia memiliki sifat dasar ingin tahu.Rasa penasaran ini harus diarahkan pada koridor yang baik, jangan sampai dibiarkan.
“Orang tua harus peka pada minat dan kemampuan anak. Pendampingan serta motivasi yang baik harus diajarkan kepada anak-anak. Jika tidak diawasi dengan baik dikhawatirkan ke arah yang kurang baik,” sebut Ardiansyah.
Bupati Ardiansyah menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Khalifah Ummat Sangatta serta seluruh stakeholder yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.
“Kita harapkan kegiatan ini menjadi lokomotif bagi anak-anak yang minatnya dalam science. Mampu menjadi periset Indonesia yang membanggakan,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Kutim Mulyono yang diwakili oleh Abbas Husaeni mengatakan bahwa kegiatan ini sejalan dengan kurikulum Merdeka Belajar yang memberikan keaempatan kepada anak didik untuk mengembangkan minat dan potensinya.
“Alam adalah sumber ilmu pengetahuan yang sangat luas. Dari alam kita belajar tentang science, lingkungan hidup, ahlak, kepemimpinan, budaya dan enterpreneur (wirausaha),” jelas Abbas.
Pihaknya pun menyambut baik dan siap mendukung dan bekerja sama dalam setiap kegiatan pendidikan baik formal maupun non formal.
“Disdikbud Kutim siap memfasilitasi dan bekerja sama dengan seluruh stakeholder yang ada unuk mengembangkan sumberdaya manusia yang ada di Kutim,” ujarnya.
Sebelumnya, Pembina Yayaaan Khalifah Cahaya Ummat Nurul Karim dalam laporannya menyebutkan tujuan kegiatan ini guna melatih daya pikir kritis, logis dan sistematis yang diperoleh dari pengalaman dan pengamatan di alam sekitarnya.
“Acara ini acalah agenda tahunan yang dilaksanakan hampir di semua sekolah alam di Indonesia. Tujuannya agar anak anak melatih daya pikir swcara ilmiah, inovatif dan solutif. Selain itu untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak dan kemampuan menyampaikan ide dan pengamatan secara verbal,”ujar Nurul.
Ditambahkannya, total anak yang terhimpun dalam Sekolah Alam (Salam) sebanyak 40 siswa.
“Sejumlah prestasi juga telah diraih anak anak Salam dalam mengharumkan nama Kutim baik di provinsi maupun nasional seperti taekwondo, sport climbing hingga berenang. Kegiatan di Salam antara lain Salam Camp, Sehati bersama Ayah, Cooking Class, Outbond dan Green Lab,”jelasnya.(Adv/nus)
BACA JUGA