Soroti Menurunnya Nilai Kebangsaan pada Generasi Muda, Anggota DPRD Kaltim Darlis Gelar Sosbang di Samarinda
Anggota DPRD Kaltim Muhammad Darlis mengaku sangat prihatin melihat menurunnya nilai kebangsaan pada generasi muda saat ini.
Untuk itu, ia sangat bersemangat untuk menyosialisasikan wawasan kebangsaan (sosbang) kepada generasi muda, khususnya di dapilnya Kota Samarinda. Tepatnya di Jalan SMPN 8 Gg. Rambai RT.27 Kelurahan Rapak Dalam, Jumat (15/11/2024).
Dibantu oleh moderator Kamarsam. Llau pemateri dari Akademisi FISIP Unmul Syaiful Bachtiar dan Aktivis Selamat Said.
Tampak antusiasme masyarakat terlihat cukup besar pada sosbang ini. Mulai dari anak-anak muda, ibu-ibu dan bapak-bapak. Mendengar sosialisasi soal wawasan kebangsaan sekaligus membahas permasalahan berkaitan dengan kebangsaan.
Akademisi Fisip Unmul Syaiful Bachtiar sebagai pemateri, menyampaikan secara utuh maksud dari nilai-nilai kebangsaan yang mengandung 4 unsur di dalamnya. Yaitu, Pancasila, UU Dasar 1945, NKRI hingga Bhineka Tunggal Ika.
Menurut Syaiful, ini sangat penting untuk dipahami. Karena ia khawatir terhadap generasi muda, anak-anak zaman sekarang, yang mulai tergerus nilai-nilai kebangsaannya.
Paling sederhana, anak-anak tidak mengenal unsur-unsur dalam pemerintahan, semisal MPR, ataupun tidak hafal dengan butir-butir Pancasila yang merupakan pedoman masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara.
“Kalau mereka saja tidak hafal, bagaimana mengamalkan nilai-nilai Pancasila kan. Saat ini banyak yang kecanduan gadget. Sehingga tidak peduli dengan sekitar, sosial, dan nilai kebangsaan, “ kata Syaiful.
Ke depan Syaiful khawatir kalau generasi muda dan generasi di bawahnya tidak mengenal wawasan kebangsaan itu sendiri. Akademisi ini mengapresiasi agenda sosialisasi wawasan kebangsaan oleh Anggota DPRD Kaltim Muhammad Darlis.
“Kita juga kekurangan figur teladan. Semoga para orang tua di sini dan Bang Darlis bisa menjadi teladan,” harapnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kalitim Muhammad Darlis sependapat bahwa salah satu masalah generasi muda saat ini adalah masalah menurunnya nilai-nilai kebangsaan. Sebagai penerus bangsa, ini perlu menjadi perhatian bersama. Di tengah arus globalisasi yang sangat terbuka.
Darlis pun mengaku senang dengan antusiasme masyarakat untuk menghadiri sosialisasi wawasan kebangsaan. Sebab menurutnya, materi ini kerap dipandang membosankan.
“Nah saya juga surprise lah ya. Karena sosbang ini kan sesuatu yang biasanya membosankan. Sehingga saya tidak yakin dan khawatirkan tidak semua orang mau hadir.”
“Ternyata juga antusiasme masyarakat cukup besar dan ini menggembirakan bahwa semangat masyarakat kita untuk memupuk rasa cinta tanah airnya juga tetap tinggi,” kata Darlis.
Dalam kesempatan sosialisasi wawasan kebangsaan ini, Darlis juga menerima aspirasi masyarakat mengenai menurunnya nilai-nilai kebangsaan pada generasi muda. Itu tentu menjadi PR bersama.
Melalui sosialisasi wawasan kebangsaan ini, Darlis ingin para orang tua dapat memperhatikan nilai-nilai kebangsaan yang ada pada anak-anak generasi saat ini.
Ia berharap agenda serupa dapat kembali digelar dengan melibatkan lebih banyak warga.
“Kalau ada kaum elit yang meragukan masyarakat kita cinta tanah air atau rasa cinta itu berkurang, Itu juga ternyata tidak kurang tepat juga ternyata masyarakat antusias ya. Bahkan kalau perlu kita kembangkan lebih bervariasi kan gitu sehingga lebih penanaman rasa cinta tanah airnya dan wawasan kebangsaan bisa lebih mendalam,” pungkasnya. (adv/kf/red)
BACA JUGA