Terowongan Samarinda Molor Dua Bulan, Wali Kota: Tapi Bukan Pekerjaan Mayor
Proyek pengerjaan Terowongan Samarinda dipastikan molor hingga 2 bulan. Hal tersebut diakui oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun. Namun pekerjaan mayornya dipastikan rampung, sisa pekerjaan minor saja.
Sebentar lagi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kaltim 2024 akan segera tiba. Warga Kaltim akan memilih calon gubernur dan wakil gubernur, juga bupati atau wali kota dan wakilnya di tingkat kabupaten/kota setempat.
Pilkada November 2024 mendatang, sekaligus menandai berakhirnya masa jabatan kepala daerah yang saat ini menjabat. Termasuk juga Ibu Kota Kaltim yang dipimpin oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun.
Meski sebentar lagi jabatannya berakhir, Andi Harun masih punya banyak PR. Utamanya untuk berbagai mega proyek pembangunan infrastruktur yang masih berlangsung. Beberapa ditargetkan meleset dari target.
Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda Anhar, menyoroti progres pembangunan terowongan yang belum segera rampung. Kabar molor juga sudah mulai tampak sejak beberapa bulan lalu.
“Terowongan itu, anggarannya itu triliunan. Agak tidak sesuai kan (waktu pengerjaan). Kemungkinan selesai masa jabatan wali kota, belum selesai itu terowongan,” kata Anhar Rabu, 7 Agustus 2024.
“Padahal proyek yang sifatnya multi years atau tahun jamak itu, selesai sebelum masa jabatan wali kota berakhir. Tapi kan belum gitu,” tambahnya.
Terpisah, Wali Kota Samarinda Andi Harun memperkirakan proyek terowongan pertama di Kalimantan itu memang akan mundur dari target, sekitar dua bulan-an. Itu berdasarkan hasil laporan sementara yang diterimanya.
“Nanti akan kita umumkan resmi. Kalau nggak hari ini, besok, kita akan melakukan rapat, untuk melihat perkembangan terbaru progres dan proyeksi penyelesaian kegiatan,” jelasnya Rabu.
Andi Harun menerangkan, proyeksi kemunduran itu, disebabkan adanya polemil yang sempat terjadi di Jalan Kakap beberapa bulan lalu. Hingga memakan waktu cukup lama, beberapa pekerjaan menjadi tertinggal.
Meski begitu, Andi menyebut kemunduran yang terjadi, bukan lagi pada tahap pekerjaan mayor. Proses pekerjaan yang vital dipastikan akan rampung, utamanya terowongan bisa tembus dan selesai tepat waktu.
“Tapi memang ada pekerjaan yang tertinggal selama kurang lebih dua bulanan. Kalau mayornya Insyaallah akan selesai, tembus terowonganya akan selesai.”
Andi menyebut, terowongan belum bisa digunakan sebelum gunakan sebelum melakukan commisioning. Secara sederhana, aktivitas uji coba atau pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan proyek aman dan layak digunakan.
“Kita nggak mau berspekulasi karena menyangkut keselamatan warga. Kita akan sampaikan hasil rapatnya nanti. Untuk mengevaluasi penyampaian dari penyedia jasa.”
“Dia memperkirakan secara kehati-hatian bahwa kemungkinan akan mundur satu sampai dua bulan. Kita akan periksa faktornya apa. Kalau alasan beralasna baik secara teknis, dan sesuai undang-undang maka kita akan memberi kesempatan,” pungkasnya. (kf/red)
BACA JUGA