Upaya Mitigasi Bencana, Ratusan Bibit Pohon Ditanam di Kaltim

Upaya mitigasi atau pencegahan bencana terus dilakukan di Indonesia, salah satunya di Kaltim. Upaya tersebut salah satunya penanaman ratusan bibit pohon, tepatnya 770 bibit, di atas lahan hutan kota Komplek Perumahan Daksa Sepinggan, Balikpapan, Jumat (14/10/2022).

Penanaman ini merupakan rangkaian acara dalam Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang tahun ini dilangsungkan di Kaltim. Tujuannya sebagai upaya penghijauan kota dan mitigasi bencana. Untuk mengurangi potensi bencana alam yang sering terjadi, khususnya banjir dan longsor.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menjelaskan, angka 770 pohon sengaja dipilih panitia penyelenggara demi memperingati HUT ke-77 RI.

Kata dia, Indonesia bakal memasuki kondisi cuaca ekstrem pada periode Oktober 2022 hingga Januari 2023. Sementara daya dukung lingkungan terhadap kondisi perubahan alam sudah semakin berkurang karena aktivitas manusia.

Karenanya diperlukan upaya-upaya perawatan dan perhatian pada lingkungan. Salah satunya dengan penghijauan di kawasan perkotaan.

“Ingat kita punya kewajiban mewariskan alam kepada generasi penerus. Jangan sampai dimasa yang akan datang bencana semakin banyak karena kerusakan alam,” kata Suharyanto.

Disampaikan, penanaman pohon seperti ini bukan kegiatan seremonial semata. Melainkan bentuk kesadaran pentingnya menjaga kondisi alam sebagai bentuk kesiapsiagaan dan mitigasi bencana.

Suharyanto menyebut, berkumpulnya para aktivis, pegiat, dan pelaksana penanggulangan kebencanaan dalam rangkaian agenda PRB 2022 ini juga sebagai ajang koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Indonesia.

“Seluruh BPBD yang hadir harus saling bertukar pikiran terkait pengalaman penanggulangan bencana di daerah masing-masing. Harus sinergi dan solid, walau secara struktrual BPBD tidak di bawah BNPB, tapi secara operasional kerja kita sama, yaitu mengurangi risiko bencana,” tuturnya.

Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Hadi Mulyadi menyebut, kesadaran tinggi pengurangan risiko bencana ini tidak hanya diberikan di kalangan pegiat kebencanaan. Melainkan juga kepada kalangan swasta dan masyarakat umum.

“Di Kaltim ini, IUP (Izin Usaha Pertambangan) ratusan. Tetapi dengan memperhatikan AMDAL insyaallah kondisi Kaltim bisa aman dan terhindar dari bencana,” sebutnya seraya berterima kasih pada BNPB yang telah memilih Kaltim sebagai tuan rumah penyelenggaraan PRB 2022. (***)

Tinggalkan Komentar