1 Laga yang Menghancurkan Mimpi Timnas Indonesia U-17

TIMNAS indonesia u-17

Timnas Indonesia U-17 melewati 3 laga awal dengan sempurna. Namun impian untuk bermain di putaran final hangus. Hanya karena 1 laga saja. Sungguh ironis!

Publik Indonesia sudah bersiap bersuka cita. Karena harapan melihat timnas dari semua kelompok umur lolos ke putaran final Piala Asia tahun depan.

Timnas U-17 tampak akan menyusul 2 kelompok seniornya. Usai mereka melibas Guam 14-0, UEA 3-2, dan Palestina 2-0. Sembilan poin dari 3 laga. Menakjubkan.

Tinggal 1 pertandingan lagi untuk menutup kisah sempurna itu. Laga kontra Malaysia. Sang rival abadi.

Dilihat dari segi manapun, Indonesia punya kans yang lebih besar. Dari sisi poin, Indonesia unggul 2 poin dari sang tetangga. Perbedaan ini didapat setelah Malaysia hanya bermain imbang kontra Guam. Tim yang dibabat habis oleh anak asuh Bima Sakti.

Selain hanya perlu hasil imbang, Iqbal cs juga bermain di hadapan pendukung sendiri. Bukan 11 pemain, tapi Malaysia akan berhadapan dengan 12 pemain.

Namun siapa sangka, derita justru didera Timnas Indonesia. Tertinggal 4 gol di babak pertama. Dan mengakhiri laga dengan skor 1-5.

Garuda Muda benar-benar dihukum oleh laga itu. Selain harus merelakan Malaysia melenggang mulus ke putaran final. Mereka juga harus menerima kenyataan, bahwa kans lolos via 6 runner-up terbaik pun pupus. Setelah Indonesia hanya berada di tempat ketujuh.

Dibantai Malaysia pada laga hidup mati saja sudah sulit diterima. Ditambah, margin skor 1-5 membuat Indonesia hanya memiliki 3 poin dengan selisih gol -3.

Ini didapat setelah kalkulasi total semua grup. Lantaran ada 2 grup yang hanya berisi 3 tim saja. Maka perhitungan runner-up terbaik hanya diambil dari hasil pertandingan yang melibatkan 3 tim teratas.

Jadi, 6 poin plus 16 gol yang didapat Indonesia atas Guam dan Palestina tidak terhitung. Hanya pertandingan kontra UEA dan Malaysia saja.

Ada 10 tim yang diadu untuk mencari 6 runner-up terbaik. Delapan di antaranya memiliki poin yang sama, 3. Dua lainnya mendapat 1 poin.

Maka sebenarnya, kans Indonesia lolos lewat jalur ini besar. Kalau tidak terbantai!

Asumsinya begini, jika Indonesia kalah dengan selisih 1 gol dari Malaysia. Garuda Muda akan menempati peringkat kelima runner-up terbaik. Kalau kalah dengan selisih 2 gol. Indonesia masih lolos karena berada di tempat keenam. Kalau kalah dengan selisih 3 gol. Masih berpeluang lolos karena meski memiliki catatan yang sama dengan Laos. Tapi Indonesia unggul dalam jumlah gol.

Namun karena di laga pamungkas Indonesia kalah dengan selisih 4 gol. Selesai sudah. Mereka kalah selisih gol dari Laos di tempat keenam. Impian bermain di putaran final pun kini hanya jadi kenangan.

Jadi malu, sudah menertawakan Malaysia karena bermain imbang kontra Guam. Yaelah! (AVA)

Tinggalkan Komentar