Kabupaten Mahakam Ulu Banjir Besar, Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat hingga 29 Mei
Pemkab Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim), menetapkan status tanggap darurat bencana banjir hingga 29 Mei mendatang. Kebijakan tersebut untuk mempercepat penanganan bencana dan proses evakuasi warga terdampak banjir.
“Kami sudah memutuskan untuk menetapkan SK tanggap darurat arahan pak Bupati supaya bisa bergerak cepat untuk menangani bencana banjir ini, dimulai sejak tanggal 14 Mei, sampai 14 hari ke depan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Mahulu Agus Darmawan, Kamia (16/05)
Agus turut menjelaskan banjir yang merendam ujung wilayah Kaltim ini diakibatkan karena curah hujan yang masih tinggi. Air hingga saat ini dilaporkan belum surut lantaran sejumlah kecamatan diterjang banjir susulan.
“Jadi kemarin sempat surut dan ternyata sore itu naik lagi. Karena tingkat hujan di Hulu Mahakam itu sangat tinggi. Sehingga (terjadi) banjir susulan nih, hampir 70 persen terdampak,” jelasnya.
Ia juga mengatakan ketinggian air mencapai atap rumah warga. Bahkan satu rumah rakit pelabuhannya hanyut terbawa arus sungai yang deras.
“Rumah mau hanyut ada, kalau rumah rakit iya sudah hanyut karena arus sungai Mahakam memang sangat deras jadi sangat riskan menggunakan trasportasi air, kantor BPBD, beberapa OPD dan sekolah juga terdampak,” ucap Agus.
BPBD Mahulu juga telah mendirikan posko pengungsian yang dipusatkan di gereja di Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun. Namun lokasi itu belum cukup untuk menampung warga yang terdampak.
“Sudah ada (pengungsi) ini rumah pengungsi ini sudah tidak cukup lagi kami akan menambah dengan tenda biasa. Di area gereja juga kami akan memasang tenda umum,” tuturnya.
Hingga saat ini belum terinci dampak banjir baik warga mengungsi serta rumah terdampak. Dia beralasan pihaknya masih fokus melakukan evakuasi.
“Ini staf-staf masih kerepotan mencari tempat. Kemarin buru-buru kita ambil tikar karena kemarin tikar yang kami sediakan itu tidak cukup 50, adi ambil lagi tikar. Kurang lebih 200 sampai 300 orang (mengungsi), itu satu kampung Ujoh Bilang saja,” terangnya.
Dia mengaku sudah menyebar personel ke daerah-daerah terdampak untuk melakukan asesmen. Menurut Agus, lokasi yang terdampak saling berjauhan satu sama lain.
“Karena kampung-kampung ini berjauhan jadi BPBD hanya bisa meng-cover sekitaran ibu kota kabupaten. Daerah lain kita serahkan ke pengurus umum masing-masing kecamatan,” tambah Agus.
Sebelumnya diberitakan bahwa banjir merendam 5 kecamatan di Mahulu. Banjir awalnya menerjang Kecamatan Long Apari pada, Senin (13/5), kemudian meluas ke empat kecamatan lainnya pada Selasa (14/5).
“Jadi di Mahulu ini ada 5 kecamatan, di Long Apari sudah mulai surut tetapi hari ini berdampak ke kecamatan ilir seperti Long Pahangai, Long Bagun, Laham dan Long Hubung secara bergiliran,” pungkasnya. (cpy/pt)
BACA JUGA