Legislator Kaltim: Ibu-ibu Ujung Tombak Bela Negara di Lingkungan Keluarga

Anggota DPRD Kaltim Sukmawati, kembali menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang). Ia mengingatkan, peran penting seorang ibu sebagai ujung tombak bela negara dalam keluarga.

Bela negara merupakan sebuah sikap dan perilaku warga negara, terhadap kecintaanya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tak terkecuali bagi seorang ibu di seluruh Indoensia.

Peran ibu dalam keluarga, dinilai sangat penting untuk menanamkan sikap bela negara. Contoh dasar penerapannya, adalah memberi pelajaran Pancasila dan kewarganegaraan pada anak-anak sejak usia dini.

Hal ini ditegaskan oleh Legislator DPRD Kaltim Sukmawati, dalam sosbang yang dilakukan pada, Minggu, 18 Desember 2022, di Kelurahan Muara Komam, Kabupaten Paser.

“Bela negara bukan hanya soal angkat senjata, tetapi bagaimana cara kita mengamalkan rasa cinta kepada Tanah Air, melalui pendidikan kekeluargaan,” tegasnya.

Menurutnya, ibu merupakan ujung tombak di lingkungan keluarga. Dari situlah, dibutuhkan peran seorang ibu dalam menumbuhkan kesadaran bagi anak-anak yang diajarkan sejak usia dini.

“Ada yang bilang, ibu tugasnya cuman di dapur. Itu sedikit keliru, ibu memiliki peran besar di negeri ini, dalam hal bela negara di lingkungan keluarga,”

“Dasar bela negara ada pada keluarga, jadi kalau lingkungan keluarganya baik, maka kehidupan diluar rumah sudah pasti baik,” jelas Sukma.

Materi seperti ini, lanjut Sukma, sangat dinantikan bagi masyarakat, khususnya ibu-ibu yang sangat antusias. Bukan hanya sekedar menerima materi, tetapi sebagai nilai tambah pengetahuan dan pemahaman terhadap kecintaan masyarakat terhadap NKRI.

Dalam Sosbang ini, menghadirkan narasumber utama Mas’ud Leman dari Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Syahrudin Yahya seorang tenaga pendidik disalah satu sekolah di Kabupaten Paser.

Mas’ud Leman mengulas dan menjelaskan tentang upaya dalam menjaga kerukunan antar umat beragama yang baik, untuk menghindari konflik dan perselisihan di lingkungan masyarakat.

Sedangkan, Syahruddin Yahya, dengan latar belakangnya sebagai guru kewarganegaraan. Ia mencoba mengulas secara detail nilai-nilai wawasan kebangsaan. Pendalaman dari makna 4 pilar kebangsaan, diantaranya kecintaan terhadap NKRI.

Sebagai penutup, Sukma mengingatkan, kepada sejumlah masyarakat yang hadir untuk selalu berkomunikasi, dan menjaga tali silahturahim.

“Mari kita selalu jaga silahturahim, kita juga tetap membuka ruang bagi masyarakat yang ingin menyampaikan keluhan dan aspirasinya. Agar kita cari solusi dan ditindaklanjuti nantinya,” pungkasnya. (adv)

Tinggalkan Komentar