Dinkes Bentuk Posko dan Pantau Langsung Kesehatan Masyarakat Terdampak Banjir

Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Ismid Kusasih. (Mitha/Nusantara Grup)

Banjir yang melanda Kota Samarinda beberapa hari ini akan disusul dengan ancaman penyakit yang mungkin timbul.

Mengantisipasi itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda memastikan kesiapan menangani dampak kesehatan akibat banjir.

Bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinkes telah mendirikan dua posko kesehatan di daerah terdampak, seperti Griya Mukti dan Bengkuring.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Ismid Kusasih, mengungkapkan bahwa selain dua posko tersebut, puskesmas terdekat juga turut dikerahkan.

“Selain itu, Puskesmas terdekat seperti Puskesmas Bengkuring dan Remaja juga telah dikerahkan untuk memberikan pelayanan medis,” bebernya usai rapat darurat di balai kota, Rabu 29 Januari 2025 lalu.

Selain itu, pihaknya juga memiliki tim dokter yang selalu siap siaga 24 jam untuk merespons jika ada kebutuhan evakuasi atau penanganan lebih lanjut.

Selain layanan di posko, tim medis Dinkes juga melakukan pemantauan langsung ke rumah-rumah warga, terutama di Bengkuring yang sulit diakses kendaraan roda empat. Pelayanan ini telah membantu evakuasi seorang pasien stroke ke rumah keluarganya di Sambutan.

“Kami mengikuti arahan BPBD dan memastikan warga mendapat pemeriksaan kesehatan yang diperlukan,” tambah Ismid.

Dinkes mencatat bahwa penyakit yang banyak diderita warga akibat banjir masih tergolong umum, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare, maag, dan kelelahan. Untuk mengantisipasi penyakit pasca banjir, tim surveilans telah dikerahkan guna memantau potensi kasus yang lebih serius, seperti leptospirosis.

“Kami berharap tidak terjadi kasus seperti leptospirosis yang pernah terjadi di Balikpapan. Namun, kami tetap waspada dan telah melakukan antisipasi,” jelasnya.

Sebagai langkah pencegahan, Dinkes telah mendistribusikan vitamin serta obat-obatan simptomatik, seperti pereda sakit kepala dan maag. Kebutuhan khusus seperti popok lansia dan balita juga telah dipersiapkan dan didistribusikan ke lokasi yang membutuhkan melalui gudang farmasi.

“Dinas Kesehatan telah menyalurkan kebutuhan dasar bagi warga terdampak, termasuk obat-obatan dan perlengkapan khusus seperti popok lansia,” ujar Ismid. (tha/nus)

Tinggalkan Komentar