DTPHP Kutim Majukan Sektor Pertanian dan Peternakan Lewat Rakor dan Programa
Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Kegiatan Tahun 2023 dan Workshop Tata Cara Penyusunan Programa Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) bekerja sama dengan Pusat Pelatihan Keuangan dan Pemerintah Daerah (P2KPD) digelar di Queen Marry 1 Meeting Room Aston Samarinda Hotel & Convention pada Jumat (1/12/2023) malam.
Acara ini diikuti oleh ratusan peserta, termasuk 3 orang perwakilan penyuluh pertanian lapangan (PPL) dari UPT dan Keswan DTPHP setiap kecamatan di Kutim. Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Kepala DTPHP Kutim Dyah Ratnaningrum, dan Ketua P2KPD Jamaluddin Arsyad juga hadir dalam pembukaan acara ini.
Dalam arahannya, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menekankan pentingnya peran sektor pertanian dan peternakan dalam menggerakkan industri dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kutim.
“Saya harap agar kedua sektor ini dapat membantu menggerakkan masyarakat dan meningkatkan produksi bahan pertanian hingga peternakan yang dikelola oleh masyarakat,” tegasnya.
Ardiansyah juga menyampaikan keinginan pemerintah daerah untuk mendorong peralihan industri dari pertambangan ke perkebunan, seperti pengolahan kelapa sawit dan udang beku.
Ia pun juga mengingatkan peserta untuk memahami dengan baik tata cara penyusunan programa.
“Hal ini penting agar dapat meningkatkan kinerja dalam bekerja,” urainya.
Sementara itu, Kepala DTPHP Kutim Dyah Ratnaningrum juga melaporkan bahwa kegiatan ini merupakan fokus perencanaan kegiatan UPT PPL dan Keswan yang menggabungkan aspirasi pelaku utama dan pelaku usaha pertanian serta peternakan dengan potensi wilayah dan program pembangunan pertanian.
“Jadi memang tujuan program ini adalah memberikan acuan bagi tim penyusun programa dan pelaksana kegiatan pemerintah dalam menyusun rencana kerja dan rencana kerja tahunan,” sebutnya.
Kemudian dalam programa ini merupakan dokumen landasan untuk kegiatan penyuluhan pertanian dan peternakan di tahun 2024. Dyah berharap bahwa kualitas programa yang disusun akan semakin baik, karena penyuluhan memiliki peran penting dalam semua kegiatan pertanian dan peternakan.
Dyah juga menyebutkan bahwa DTPHP Kutim sedang fokus untuk menggenjot lahan cetak sawah sebanyak 10 ribu hektare. Mereka juga sedang menyusun rencana kerjanya hingga tahun 2025.
Dalam mencapai tujuan ini, Dyah berharap agar anggaran yang memadai dapat disediakan, karena sebelumnya para petugas di UPT bekerja dengan memanfaatkan dana swadaya.
“DTPHP Kutim juga berupaya untuk menyelesaikan program tingkat desa sebelum masuk ke Musrenbangcam dan Musrenbangkab agar anggaran dari dinas dapat diberikan untuk mendukung rencana ini,” singkatnya. (Adv/nus)
BACA JUGA