Enam Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Nominasi Register Memory of the World
Enam warisan dokumenter Indonesia dibahas dalam sidang Dewan Pakar Komite Nasional Memory of The World (MOW) Indonesia yang berlangsung di Ruang Serbaguna Noerhadi Magetsari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Sidang ini untuk menentukan koleksi warisan dokumenter yang akan diajukan dalam register MOW, UNESCO. Sidang dipimpin oleh Ketua Dewan Pakar, Mukhlis PaEni dan Ketua Komite Nasional MOW Indonesia sekaligus Pelaksana Tugas Kepala ANRI, Imam Gunarto.
Turut hadir dalam sidang antara lain Menteri Pendidikan periode 1993-1998, Wardiman Djojonegoro, Pakar Tradisi Lisan, Pudentia Maria Purenti Sri Sunarti, Pakar Sejarah, Prof. Asvi Warman Adam dan Prof. Erwiza, perwakilan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Perpustakaan Nasional, serta Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Enam warisan dokumenter Indonesia yang dinominasikan dalam register MOW, yaitu Arsip dan Surat-surat Kartini bekerja sama dengan Belanda, Arsip Pembentukan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) bekerja sama dengan arsip nasional dari negara anggota ASEAN, Karya-karya Hamzah Fansuri bekerja sama dengan Malaysia, Arsip dan Naskah Syekh Yusuf Tajul Khalwati Al-Makassari, Arsip Tari Khas Mangkunegaran, dan Naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesian.
Komite Nasional MOW Indonesia melaksanakan pembahasan terhadap warisan dokumenter Indonesia yang memiliki signifkansi pada level internasional dengan menunjukkan Universal Outstanding Value yang dimiliki sebuah warisan dokumenter.
Program register MOW menjadi langkah konkret dalam upaya melestarikan dan menjamin akses universal terhadap warisan dokumenter agar dapat dimanfaatkan dan dipelajari seluas-luasnya oleh dunia dan generasi yang akan datang. (ANRI/RED)
BACA JUGA