Dilabeli Sagu dan Teh Pucuk, 33 Botol Minuman Beralkohol Gagal Diselundupkan
Sebanyak 33 botol minuman beralkohol yang hendak diselundupkan ke wilayah Papua Pegunungan digagalkan Satuan Tugas Komando Pasukan Gerak Cepat Pengamanan Perbatasan (Satgas Kopasgat Pamtas) Kewilayahan RI-PNG TA 2024.
Personel satgas berhasil menjaring minuman ini dalam dua hari berturut-turut yang dikirim melalui jalur pengiriman udara, menjelang pergantian tahun yang rawan dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Pengungkapan pertama dilakukan di Cargo PT. Trigana Air, di mana Satgas Kopasgat menyita lima botol miras yang disembunyikan dalam paket pengiriman berlabel “Sagu/Pinang”. Paket tersebut ditujukan ke wilayah Wamena, Papua Pegunungan.
Selanjutnya, Satgas juga berhasil mengamankan 28 botol miras yang dikemas dalam botol Teh Pucuk ukuran 350 ml di Cargo PT Pajajaran Global Servis, Sentani, Jayapura. Barang bukti ini ditemukan melalui agen pengiriman Lionel Cargo.
Komandan Satgas Kopasgat RI-RDTL, Letkol Pas Agus menjelaskan bahwa penyelundupan miras cenderung meningkat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Menurutnya, oknum-oknum tertentu memanfaatkan momen liburan untuk mengirimkan barang-barang ilegal, khususnya miras, ke wilayah Papua Pegunungan yang diketahui memiliki tingkat konsumsi alkohol yang tinggi.
“Momentum Natal dan menjelang pergantian tahun sering dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menyelundupkan miras ke wilayah Papua Pegunungan. Kami sangat mengapresiasi para prajurit yang telah bekerja keras mencegah masuknya barang-barang ilegal,” ujar Letkol Pas Agus, dalam keterangan tertulisnya mengutip dari InfoPublikId, Senin (30/12/2024).
Sebagai langkah preventif, Satgas Kopasgat bekerja sama dengan Otoritas Bandara dan pihak terkait lainnya untuk melaksanakan pemeriksaan acak (random check) pada setiap pengiriman barang. Upaya ini dilakukan untuk memastikan tidak ada barang ilegal yang lolos dari pengawasan.
Seluruh barang bukti yang berhasil diamankan saat ini dikumpulkan di PT. Pajajaran Global Servis untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KP3) Bandara Sentani Jayapura.
“Pengawasan dan pemeriksaan secara ketat sangat kami lakukan, terutama menjelang akhir tahun ini, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan serta menjaga stabilitas keamanan di wilayah ini,” tambah Letkol Pas Agus. (*/nus)
BACA JUGA