Jokowi Tegaskan Pembagian BLT BBM dan BSU Harus Cepat dan Tepat Sasaran

Jokowi Tegaskan Pembagian BLT BBM dan BSU Harus Cepat dan Tepat Sasaran
Jokowi Tegaskan Pembagian BLT BBM dan BSU Harus Cepat dan Tepat Sasaran

Pembagian Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (

) dan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sudah dilakukan sejak akhir Agustus lalu. Dalam hal ini Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta penyalurannya bisa terus dilakukan secara mudah, cepat, dan tepat sasaran.

“Saya melihat pembagian sudah berjalan dengan baik, dan saya ingin pembagian dilakukan secara mudah, secara cepat dan tepat sasaran,” sebut Jokowi dalam keterangan pers Jumat (16/9/2022) siang.

Orang nomor satu di republik ini menyatakan selalu meninjau langsung proses penyerahan bantuan sosial tersebut dalam setiap kunjungan kerjanya ke daerah. Misalnya pada penyerahan BLT BBM di Kabupaten Jayapura, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dan Kota Bandar Lampung.

“Kemarin juga saya melihat juga di Provinsi Maluku di Kabupaten Maluku Tenggara, di Kota Tual, di Kepulauan Aru dan juga di Kabupaten Maluku Barat Daya,” ungkap Jokowi.

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memaparkan, sampai 16 September 2022, PT Pos Indonesia sudah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada 12.701.985 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di 482 kabupaten dan kota.

“Diharapkan pekan ini PT Pos sudah melakukan pembayaran BLT BBM minimal 90 persen dari target KPM yaitu sebesar 18.585.000 KPM,” harap Risma.

Kata dia, pemerintah telah menyerahkan seluruh data penerima manfaat BLT BBM kepada PT Pos Indonesia. Namun diakui memang masih ada beberapa daerah terutama di daerah pegunungan seperti di Papua dan Papua Barat yang datanya belum lengkap.

Untuk itu, Kementerian Sosial (Kemensos) akan bekerja sama Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melakukan perekaman sekaligus penyaluran khususnya di daerah yang sulit akses.

“Karena aksesnya itu sulit jadi PT Pos dengan kami akan menyiapkan pesawat khusus untuk kita ke sana dan Dukcapil sekaligus perekaman. Harapan kami di bulan ini kita tuntas 100 persen,” tuturnya.

Risma juga menyampaikan bahwa Kemensos telah menerima anggaran tambahan sebesar lebih dari Rp400 miliar dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Yang akan digunakan sebagai bantuan sosial yatim piatu dengan target 946.863 penerima.

“Itu akan dipergunakan untuk di bulan Desember, kami akan menyerahkan kurang lebih sekitar targetnya anak yatim piatu itu 946.863 anak, per anak Rp200 ribu per bulan,” terangnya.

Lebih lanjut Risma menyatakan saat ini Kemensos juga sudah mengusulkan agar lansia tunggal yang berusia di atas 80 tahun dan penyandang disabilitas mendapat bantuan senilai Rp21 ribu. Bantuan ini rencananya akan mulai diberikan di bulan Desember dengan target penerima direncanakan 334.011 orang lansia, dan 98.934 anak yatim.

Mensos menjelaskan untuk lansia tunggal berusia atas 80 tahun khususnya yang tidak mempunyai keluarga yang dapat merawat bantuan akan dititipkan melalui RT ataupun RW setempat.

“Jadi nilainya per harinya Rp21 ribu untuk sesuai dengan jumlah harinya. Jadi kalau yang lansia tunggal itu 31 hari (satu bulan), kemudian penyandang disabilitas 31 hari (satu bulan),” tegasnya. (***)

Tinggalkan Komentar