SOROTAN+

Kabupaten Malinau Sukses Turunkan Kemiskinan Ekstrem hingga 0 Persen

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy (Foto: KemenkoPMK)

Kabupaten Malinau di Provinsi Kalimantan Utara berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga 0 persen.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Malinau yang berkomitmen melakukan penanganan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem.

Komitment tersebut bahkan dianggap telah berjalan dengan cukup baik di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).

Hal tersebut dikatakannya saat melakukan roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Kaltara, Senin (6/3/2023).

“Ini merupakan ‘best practice‘ dan contoh baik yang bisa ditiru oleh pemerintah daerah lain dalam upaya penurunan kemiskinan ekstrem,” kata Menko Muhadjir melalui keterangan resmi yang diterima InfoPublik Selasa (7/3/2023).

Meskipun begitu, stunting di Malinau masih terbilang tinggi. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, sebesar 23,5 persen. Angka tersebut mengalami penurunan dari tahun 2021 sebesar 24,2 persen.

Kabupaten Malinau merupakan daerah kedua yang menuntaskan kemiskinan ekstrem. Sebelumnya Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, juga sukses menurunkan jadi 0 pada 2022 persen dari 0,94 pada 2021.

Hal ini sesuai target Presiden Jokowi, pada 2024 kemiskinan ekstrem tuntas 0 persen. Bupati Malinau Wempi W. Mawa mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai intervensi untuk menurunkan angka kemiskinan.

“Mulai dari intervensi di bidang pendidikan, ketahanan pangan, bidang pekerjaan, pemberdayaan UMKM,  intervensi spesifik, dan intervensi sensitif,” ujar Wempi.

Intervensi pendidikan dilakukan Kabupaten Malinau denga progam Wajib Belajar Malinau Maju dilaksanakan Pengelolaan Pendidikan, berupa Penyediaan Perlengkapan Siswa PAUD, SD, SMP serta SMA.

Kemudian, intervensi bidang ketahanan pangan dengan Program Inovasi Rasda Plus dilaksanakan Penyediaan dan Pengembangan Sarana Pertanian, berupa Pengadaan Benih/Bibit Ternak unggul lokal, Pengelolaan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.

Intervensi di bidang pekerjaan, pemerintah daerah melakukan program inovasi Mileneal Mandiri dilaksanakan Pelatihan Kerja dan produktivitas Tenaga Kerja, berupa Pelaksanaan pendidikan dan Pelatihan ketrampilan bagi pencari Kerja serta Penempatan Tenaga kerja, berupa Job Fair Bursa Kerja.

Selanjutnya, pemberdayaan Usaha Menengah, Usaha Kecil, dan Usaha Mikro (UMKM), berupa Peningkatan Pemahaman dan Pengetahuan Usaha Mikro serta Kapasitas dan Kompetensi SDM Usaha Mikro dan Kewirausahaan.

Dari segi intervensi spesifik dilakukan Program Inovasi RT Bersih dilaksanakan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni dan Kebersihan Lingkungan Pemukiman Masyarakat serta Pengelolaan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, berupa Pembangunan SPAM Jaringan Perpipaan di Kawasan Perdesaan.

Kemudian, dari segi intervensi sensitif, telah dilakukan Pemenuhan Upaya kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat, berupa Pengelolaan Jaminan Kesehatan Masyarakat, Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil, Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin.

Kemudian Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat, Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Pada Usia Pendidikan Dasar, Pelayanan Kesehatan Penyakit Menular dan Tidak Menular,  Pengelolaan Pelayanan Promosi Kesehatan, Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia.

“Dengan langkah-langkah tersebut, Kabupaten Mainau berhasil menurunkan kemiskinan ekstrem sampai 0 persen pada 2022,” tutur Bupati Wempi. (ip/red)

Comments

POPULER

To Top