Kompolnas Bantah Jadi Jubir Polri dalam Kasus Brigadir J

Kompolnas Bantah Jadi Jubir Polri dalam Kasus Brigadir J
Kompolnas Bantah Jadi Jubir Polri dalam Kasus Brigadir J

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) membantah sebagai juru bicara (jubir) Polri dalam kasus Brigadir J. Hal ini ditegaskan Anggota Kompolnas Mohammad Dawam.

Dawam menyebut pihaknya bukan juru bicara Polri, tetapi mitra kelembagaan untuk memberi dampak pada perbaikan kemandirian dan profesionalitas Polri ke depan.

“Intinya, Kompolnas sejatinya bukan sebagai juru bicara Polri. Sebab Polri sudah memiliki juru bicara, yakni Divisi Humas Mabes Polri yang sekarang dikepalai Bapak Dedi,” kata Mohammad Dawam, Jumat (2/9/2022).

Pernyataan tersebut disampaikan menanggapi ucapan Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid. Yang mengatakan bahwa Kompolnas menjadi perpanjangan tangan Polri dalam kasus dugaan pembunuhan Brigadir J.

Apa yang disampaikan publik kepada Kompolnas, sebut Dawam, adalah bagian dari kritik konstruktif masyarakat kepada penyelenggara negara. Karenanya hal itu harus dipahami secara positif.

“Sebagai salah satu anggota Kompolnas, saya, Mohammad Dawam, memandang perlu untuk menyampaikan kepada publik. Bahwa Kompolnas juga telah banyak memberikan masukan dan surat rekomendasi sesuai dengan kewenangannya, kemudian menyampaikan langsung secara internal kelembagaan melalui Bapak Kapolri,” sebut Dawam.

Dikatakan, sudah banyak saran Kompolnas yang telah ditindaklanjuti dengan baik. Salah satunya dalam konteks kasus ini adalah saran Kompolnas kepada Polri terkait dengan pemakaman kembali almarhum Brigadir J secara kedinasan.

Bahkan, saran-saran Kompolnas kepada Polri dalam peristiwa lainnya juga sudah berjalan dengan baik. Di sisi lain, Kompolnas memang sedang membangun hubungan tata kerja kelembagaan Kompolnas dengan Polri.
Salah satu klausul kerja samanya menyebutkan perlu adanya pertukaran dan pemanfaatan data/informasi baik melalui elektronik maupun nonelektronik.

“Bahkan, bisa melalui lisan yang kemudian ditindaklanjuti secara tertulis,” ucapnya.

Hubungan sinergi kelembagaan yang sedang dibangun seperti ini, terang Dawam, memang menimbulkan banyak pihak berpersepsi seolah-olah Kompolnas menjadi perpanjangan tangan Polri.

“Strategi kemitraan kelembagaan kami dengan memberikan masukan, kritik konstruktif ke internal Polri memang terkadang tidak populer. Namun, kami meyakini akan memberikan dampak besar pada proses perbaikan kemandirian dan profesionalitas Polri ke depan,” tegas Dawam. (***)

Tinggalkan Komentar