Kondisi Jembatan Mahakam Pasca Ditabrak: Pilar Retak, Sambungan Bergeser 0,9 Cm

Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan 2 BBPJN Kaltim, Akmizal. (NisaKaltim Faktual)

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) menyebut pilar Jembatan Mahakam I harus diinvestigasi mendalam secara teknis. Proses investigasi ini akan melibatkan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTI).

Insiden tongkang Indosukses 28 bermuatan kayu yang menabrak pilar Jembatan Mahakam Samarinda pada beberapa hari lalu, bukanlah yang pertama. Pada tabrakan tongkang yang ditarik Tugboat MTS 28 itu, kondisi pilar mengalami keretakan.

Setelah dicek retak terjadi di bagian pilar tiga jembatan. Sedikit bergeser, dan ada bagian jalan yang merenggang sekitar 3 cm. Sementara di permukaan lantai jembatan, ada pergeseran sekitar 0,9 cm pada sambungan jembatan.

Pada rapat sebelumnya, DPRD Provinsi Kaltim dan Pemerintah Provinsi Kaltim merekomendasikan untuk melakukan penutupan jembatan.

Hal itu untuk memastikan keselamatan pengguna jalan Jembatan Mahakam sepanjang 400 meter itu. Namun Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) menilai jembatan masih aman.

Beberapa hari kemudian, Jembatan Mahakam I diputuskan untuk ditutup sementara selama 2 pekan. Investigasi mendalam secara teknis terkait kerusakan jembatan akan dilakukan. Terlebih 2 fender jembatan hiking pasca penabrakan tersebut.

Fender jembatan sendiri merupakan bangunan yang berfungsi melindungi dan mencegah benturan langsung kapal dengan pilar jembatan. Sehingga ketika terjadi insiden tabrakan, tidak langung merusak pilar jembatan.

Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan 2 BBPJN Kaltim, Akmizal menyebut, secara visual memang kondisi Jembatan Mahakam masih oke. Namun lebih baik jika diinvestigasi secara menyeluruh untuk melindungi keselamatan masyarakat.

BBPJN Kaltim telah sepakat untuk melakukan penutupan jembatan. Akmizal menyebut tim yang akan melakukan investigasi ialah dari pusat. Pihaknya melibatkan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).

“Surat sudah kita layangkan Ketua KKJTJ, kita tinggal menunggu disposisi, mudah-mudahan minggu ini bisa cepat, karena kan ditunggu masyarakat banyak. Saya harap Insyaallah dalam minggu ini (tim) bisa turun. Investigasi hanya pada struktur jembatan,” kata Akmizal kepada media Selasa, 25 Februari 2025.

Ia berharap masyarakat bisa bersabar menanti hasil investigasi. Dengan mengikuti rekayasa lalu lintas yang baru selama 2 pekan. Tim akan melakukan investigasi dan melaporkan sejumlah kerusakan yang terjadi dan aspek yang harus diperbaiki.

Terkait kerusakan, akan ditanggung oleh pihak penabrak. Akmizal menyebutkan ada 2 opsi yang bisa dilakukan. Pertama, penabrak membayar kerugian ke kas negara lalu pemerintah yang memperbaiki, atau penabrak memperbaiki kerusakan yang ada sesuai standar.

“Fender itu wajib, itu salah satu komponen yang harus dipasang untuk mengamankan konstruksi bawah dari jembatan. Itu prioritas, harus segera lah. Seperti juga selimut beton. Detail kerusakannya nanti tim akan merekomendasikan apa saja yang harus diperbaiki,” pungkasnya. (ens/nus)

Tinggalkan Komentar