Pembangunan IKN Didorong Masuk Proyek Strategis Nasional, Tahap Awal Rampung 2024
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar pembangunan
masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menggelar rapat terbatas terkait evaluasi PSN. Jajaran Kabinetnya pun “menyanggupi”.Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Suharso Monoarfa mengatakan pembangunan IKN sebenarnya sudah bisa masuk kategori PSN.
“Automaticly itu sudah termasuk proyek besar, internasional. Saya kira tidak harus lagi dirumuskan seperti itu karena hampir semua kegiatan-kegiatan yang ada di IKN itu jadi bagian proyek strategis nasional,” katanya kepada wartawan, di sela perhelatan G20 Ministerial Development Meeting Side Event, di Belitung, Rabu (7/9/2022) lalu.
Menurut Suharso, proyek infrastruktur air, jalan, maupun pembangunan bandara di IKN sudah masuk kategori PSN. Selain itu, pembangunan IKN tahap pertama masih menggunakan anggaran negara yang ditargetkan rampung pada 2024.
“Kami sekarang membiayainya itu dengan inflantif dengan belanja-belanja kementerian atau lembaga. Nanti mungkin mulai tahun 2024 itu sudah dilakukan oleh otorita itu sendiri,” kata Suharso.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, Presiden menginginkan tahap awal pembangunan proyek IKN masuk dalam PSN.
“Bapak Presiden juga mengarahkan agar khusus untuk ibu kota (IKN) juga ditetapkan sebagai proyek PSN karena tentunya ini akan mempermudah dan akselerasi daripada pembangunan ibu kota,” ujarnya.
Airlangga melanjutkan, Presiden juga meminta jajaran terkait untuk segera menyelesaikan seluruh PSN sebelum tahun 2024.
Selain itu, menurut Airlangga, Presiden memberikan arahan agar seluruh PSN dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia, khususnya penciptaan lapangan kerja.
Tidak hanya itu, Presiden juga berharap PSN yang ditetapkan pemerintah dapat memberikan efek ganda bagi perekonomian nasional.
Ekonom Indef, Nailul Huda menanggapi rencana pemerintah yang memasukkan proyek IKN dalam PSN. Menurutnya, penetapan tersebut untuk mengakselerasi pembangunan IKN karena dapat kemudahan dalam pendanaan yang saat ini masih menjadi masalah krusial.
“Saya memandangnya bahwa ini kalau tidak masuk PSN bagaimana perencanaan terutama untuk keuangan. Karena kalau saya lihat masalah pendanaan ini yang menjadi masalah krusial,” katanya, dalam program Market Review di IDX Channel, Kamis (8/9/2022).
Dengan ditetapkannya proyek IKN sebagai PSN, kata dia, maka dimungkinkan akan terjadi akselerasi, sebab menurut PP No 42 Tahun 2021 Tentang kemudahan proyek strategis nasional, ada beberapa kemudahan yang bisa di dapat.
“Yaitu kemudahan pelaksanaan, penyiapan, transaksi, konstruksi, operasi dan pemeliharaan. Jadi memang kemudahan-kemudahan itu yang akan di dapatkan,” jelasnya.
Namun ia juga melihat, penetapan sebagai PSN untuk proyek IKN berpotensi akan lebih banyak di danai oleh APBN, padahal sebelumnya diterangkan bahwa hanya sedikit APBN yang terserap ke IKN.
“Kita akan menunggu apakah dengan masuknya IKN ke PSN ini akan memutarbalikkan apa yang dijanjikan atau ini justru mempermudah investor untuk datang,” tukasnya. (*)
BACA JUGA