Tragedi Kanjuruhan: Arema Dijatuhi Sanksi, PSSI ‘Menghadap’ ke FIFA
Tragedi Kanjuruhan memasuki babak baru. Arema FC akan menanggung berat akibat kejadian ini. Sebagai permulaan, sanksi larangan bermain di kandang telah dijatuhkan. Entah bagaimana selanjutnya.
PSSI telah menjatuhkan sanksi permulaan bagi Arema FC. Akibat kerusuhan yang menewaskan ratusan orang dalam Derby Jatim yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Sabtu malam.
Sanksinya adalah Arema FC tidak boleh menggelar laga kandang di sisa musim ini. Itu pun jika BRI Liga 1 2022/23 tetap bergulir. Karena FIFA belum bertindak apakah akan menjatuhkan sanksi atau tidak.
Partai usiran ini, dipercaya baru permulaan dari sanksi yang akan diterima Arema FC.
“Serahkan ke komite disiplin. Sebelumnya Komdis telah mengeluarkan statement bahwa Arema akan sangat berat hukumannya yang jelas tidak ada laga kandang di Malang,” tegasnya.
“Komdis secepatnya akan bersidang untuk sanksi-sanksi yang lain,” pungkasnya.
Kasus Sudah Sampai ke FIFA
Kini publik sepak bola Tanah Air tengah harap-harap cemas. Indonesia menanti sanksi dari induk sepak bola dunia, FIFA. Ada rumor yang menyebut sepak bola Indonesia. Baik liga hingga timnasnya. Akan dibekukan selama 8 tahun.
Tentu, ini bukan hal yang diharapkan. Lantaran perkembangan Liga Indonesia sedang bagus dan positif. Di luar tragedi ini. Timnas juga sedang moncer-moncernya. Bahkan Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun depan.
PSSI sudah melaporkan kejadian ini ke FIFA. Langkah lanjutnya, PSSI segera menggelar investigasi untuk mengusut kasus Kanjuruhan.
“Sudah ada komunikasi dengan FIFA, FIFA sudah minta laporannya.”
“Lalu, kami akan menunggu hasil investigasi, dari kepolisian, apapun hasilnya. Hari ini kami tidak bisa menyampaikan secara singkat, kami akan tunggu sore malam ini hasil kunjungan ketum dan komdis ke Malang,” kata Sekjen PSSI, Yunus Nusi, Minggu.
Yunus bilang, FIFA tidak akan serta merta menjatuhkan sanksi buat Indonesia. Hasil investigasi akan menentukan seberapa sanksi yang akan dijatuhkan.
“Kami akan membangun komunikasi dengan FIFA terus menerus agar Indonesia tidak terkena sanksi,” ungkapnya.
“FIFA bisa saja akan berkunjung ke Indonesia secara jelas dan nyata mendengar kejadian Tragedi Kanjuruhan,” tutupnya. (AVA)
BACA JUGA