Serius Kembangkan Gim Lokal, Disdikbud Kaltim Kirim Siswa SMK ke Industri Gim di Bandung
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim serius ingin mengembangkan gim lokal dengan memberdayakan para siswa.
Baru-baru ini, puluhan siswa dan guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim dari 17 SMK Negeri di Kalimantan Timur, diberangkatkan kunjungan studi tiru ke PT Agate Bandung, salah satu perusahaan pengembang gim terkemuka di Indonesia.
Kunjungan ini bertujuan untuk membekali para siswa dengan wawasan dan pengalaman langsung dalam proses pengembangan gim, khususnya yang mengangkat kearifan lokal Kalimantan Timur.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Rahmad Ramadhan, mengungkapkan kekagumannya atas semangat dan kemampuan siswa SMK yang telah mampu menciptakan gim sendiri.
“Saya salut dan bangga kepada siswa-siswi SMK yang sudah bisa membuat gim. Dulu saya tidak bisa, jadi saya sangat mengapresiasi kemampuan mereka dalam mengembangkan gim lokal,” ujarnya.
Rahmad berharap, melalui studi tiru ini, para siswa dapat menyerap ilmu dan inspirasi dari para ahli di PT Agate untuk mengembangkan gim-gim lokal yang berkualitas dan mampu bersaing di kancah nasional, bahkan internasional.
“Sebanyak 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur akan menjadi percontohan dalam pengembangan gim-gim lokal ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, Rahmad menyampaikan harapannya agar gim-gim lokal karya siswa SMK nantinya dapat diikutsertakan dalam berbagai kompetisi dan mempromosikan kebudayaan Kalimantan Timur ke khalayak yang lebih luas. “Melalui gim lokal, budaya Kaltim dapat dikenal oleh semua orang,” tuturnya.
Ketua rombongan, Bambang Hadiyanto, menjelaskan bahwa industri gim merupakan salah satu sektor ekonomi kreatif yang berpotensi meningkatkan daya saing bangsa. “Industri gim berkontribusi pada perkembangan ekonomi nasional, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan nilai ekspor ekonomi kreatif dan ekonomi digital,” jelasnya.
Selama kunjungan, para siswa tidak hanya mempelajari aspek teknis pembuatan gim, tetapi juga mendapatkan materi dari berbagai narasumber kompeten, termasuk Kepala UPTD Tekom Awaludin, Ketua Asosiasi Game Indonesia, perwakilan Dinas Pariwisata Kaltim, dan Dinas Kominfo Kaltim.
PT Agate sendiri merupakan perusahaan pengembang gim lokal asal Bandung yang telah berdiri sejak tahun 2009 dan telah menghasilkan lebih dari 250 judul gim. Dengan pengalaman dan keahliannya, PT Agate menjadi tempat ideal bagi siswa SMK untuk belajar dan mengembangkan potensi di industri gim.
Kunjungan studi tiru ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam mengembangkan industri gim lokal di Kalimantan Timur. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, dan industri, diharapkan akan lahir gim-gim berkualitas yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mampu melestarikan dan mempromosikan kearifan lokal Kalimantan Timur ke seluruh dunia. (adv/nus)
BACA JUGA