Empat Tahun Tutup, Planetarium Jagad Raya Tenggarong Kebanjiran Pengunjung
Planetarium Jagad Raya Tenggarong – salah satu objek wisata edukasi di Kutai Kartanegara, kembali ramai dikunjungi. Masyarakat antusias setelah wahana itu dibuka kembali awal Januari lalu.
Untuk diketahui, Planetarium Jagad Raya Tenggarong bukan wisata yang baru dibangun. Planetarium ini sudah lama ada sejak 2003 lalu dan diresmikan langsung oleh Wakil Presiden RI ketika itu, Hamzah Haz. Namun, wisata ini sempat vakum karena terimbas pandemi Covid-19 pada saat itu dan harus tutup.
Setelah empat tahun tutup, akhirnya wisata Planetarium Jagad Raya Tenggarong dibuka kembali untuk publik pada 1 Januari 2024. Pembukaan ini tak pelak disambut antusias masyarakat, terutama para pelajar dan wisatawan lokal yang ingin mengenal lebih dalam tentang tata surya.
Selama di Planetarium ini, pengunjung diajak menjelajahi alam semesta, serta disuguhkan berbagai film edukasi tentang tata surya.
Cuplikan film tersebut ditayangkan melalui proyektor khusus di dalam ruangan berbentuk kubah. Pengunjung dapat menyaksikan proyeksi dari berbagai benda langit dalam suatu format pertunjukan yang cukup atraktif. Kualitas gambar yang di ambil juga sangat baik yakni dari sisi pemandangan Kota Tenggarong dan perlahan naik ke arah langit.
Tampilan visual itu membuat pengunjung seolah-olah terbang ke luar angkasa. Mereka dapat melihat 12 planet, bintang-bintang, dan galaksi-galaksi dengan jelas dengan durasi 40 menit dalam satu kali season.
Selain itu, Planetarium Jagad Raya Tenggarong ini juga menawarkan berbagai wahana menarik lainnya. Mulai dari taman tata surya, diorama foto, teater bintang dan teropong bintang yang dapat digunakan pengunjung untuk melihat benda-benda langit secara langsung.
Planetarium yang terletak di Jalan Pangeran Diponegoro, Panji, Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur ini dibuka setiap hari, mulai pukul 09.00-16.00 Wita.
Operator Planetarium Jagad Raya Tenggarong, Wedy Handoko menceritakan sedikit sejarah singkat awal mula pembentukan wisata Planetarium Jagad Raya Tenggarong ini terinspirasi dengan planetarium yang ada di Jakarta.
“Planetarium ini dibangun tahun 2002. Waktu zaman almarhum H.Sultani yang mulai dibuka 16 April 2003 lalu,” ungkapnya, Minggu 14 Januari 2024.
Setelah vakum selama empat tahun lamanya. Wedy mengatakan terdapat beberapa pembaruan yang dilakukan pada wisata ini. “Awal Januari kita buka dengan peralatan yang lebih baru,” katanya.
Sejak dibuka kembali pada 1 Januari 2024 lalu, rata-rata jumlah pengunjung mencapai ratusan per harinya. Jumlah tersebut meningkat pesat dibandingkan sebelum vakum. “Ada peningkatan pengunjung, mereka antusias mungkin karena sudah lama ditutup,” terangnya.
Wisata yang ditawarkan pun beragam. Mulai dari taman tata surya yang menghamparkan delapan buah planet yakni Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Selain itu, terdapat juga diorama, namun sementara ini masih ditutup sementara. Dan teater bintang yang menjadi salah satu daya tarik utama untuk menarik wisatawan berkunjung ke Planetarium ini. “Terdapat juga, teleskop yang bisa digunakan operasi langsung pengamatan benda langit,” ujarnya.
Untuk tiket masuk wisata ini pun tergolong murah. Pengunjung hanya merogoh kocek sebesar Rp15 ribu untuk dewasa dan anak-anak sebesar Rp10 ribu. Dengan harga murah yang ditawarkan, masyarakat sudah bisa menikmati wisata teater bintang dengan durasi 40 menit. “Teater bintang kapasitasnya 90 orang,” jelasnya
Ketika memasuki ruang teater, masyarakat akan disuguhkan oleh sofa yang nyaman untuk menikmati penayangan film tata surya ini. Selama penayangan, pengunjung dapat merasakan sensasi bagaimana bumi berputar. Tak hanya itu, mereka juga mendapatkan penjelasan singkat dari operator saat menyaksikan benda-benda luar angkasa. “Kita berharap di kemudian hari ada anak-anak dari Kutai Kartanegara yang tertarik pendidikan astronomi,” pungkasnya. (dmy/nus)
BACA JUGA