Mahasiswa dan Generasi Muda Balikpapan Diajak Jadi Kontributor Berita Positif

Mahasiswa dan komunitas generasi muda di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) diajak untuk turut berkontribusi menyebarkan serta menghadirkan konten-konten informasi positif ke publik, seperti yang dihadirkan portal Indonesia.go.id.

Hal itu disampaikan Direktur Pengelolaan Media (Dir PM), Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Nursodik Gunarjo, dalam sambutannya saat membuka kegiatan “Indonesia.go.id Menyapa” di Balikpapan, Kaltim, Kamis (26/10/2023).

Nursodik Gunarjo mengungkapkan Indonesia.go.id (www.indonesia.go.id, red) hadir guna memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai informasi yang berkaitan dengan Indonesia.

Portal yang dikelola oleh Kemkominfo tersebut, merupakan halaman depan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di dunia maya yang menyajikan informasi mulai dari profil negara, kebijakan pemerintah, kekayaan budaya, potensi pariwisata, investasi, hingga tentang layanan publik.

Dalam kesempatan itu, Nursodik Gunarjo juga sempat membagikan cerita tentang pentingnya menuliskan hal yang positif di masa kini, terutama tentang suatu wilayah atau lokasi di Indonesia.

“Jika Anda tidak pernah berkontribusi untuk menulis yang baik tentang daerah Anda, maka yang buruk-buruklah yang akan muncul, jadi jangan diam,” ucap Nursodik.

Hal tersebut menurutnya, akan berpengaruh pada hasil yang muncul dari penelusuran mesin pencari di internet. Kadangkala pemberitaan yang negatif, menutupi berbagai hal baik dan positif yang terjadi di lapangan.

“Indonesia itu baik, bagus, indah, luar biasa, tetapi kalau Anda sebagai warga negara Indonesia tidak pernah berkontribusi untuk mempromosikan kebaikan-kebaikan Indonesia maka ruang publik akan diisi konten-konten yang tidak baik tentang Indonesia. Maka ayo, kita bersama-sama isi ruang publik dengan konten yang baik,” ajak Nursodik.

Penulis Indonesia.go.id, Kristantyo Wisnubroto, yang hadir sebagai narasumber menyatakan kehadiran portal Indonesia.go.id adalah untuk memfasilitasi masyarakat dalam mencari informasi positif dan terkini soal Indonesia. Ada berbagai capaian kinerja pemerintah di berbagai sektor hingga berita-berita inspiratif dan menarik, yang juga berguna dalam mengenalkan Indonesia di mata dunia.

“Kami berharap Indonesia.go.id dapat menjadi rujukan teman-teman dalam mencari informasi. Semoga dapat menjadi lifestyle, karena portal itu ibarat etalase informasi yang komplit soal Indonesia,” kata Kristantyo.

Selain menyajikan berbagai informasi tentang Indonesia, portal Indonesia.go.id dijelaskan Kristantyo turut mengajak peserta dan masyarakat untuk ikut berkontribusi menuliskan berita-berita baik.

“Teman-teman dapat berkontribusi dalam bentuk konten tulisan, foto, dan berbagai obyek menarik ke sini. Saya ingin mengingatkan bahwa kita menjadi bagian dalam menguatkan hal positif tentang Indonesia,” jelas Kristantyo.

Untuk membekali para peserta tentang kepenulisan, CEO Good News From Indonesia (GNFI), Wahyu Aji, yang juga hadir sebagai narasumber memaparkan materi soal cara menulis berita positif lewat jurnalisme solutif (solusi).

Menurutnya, penting menghadirkan informasi tidak hanya berita yang baik, tetapi juga yang menarik untuk dibaca. Karena kenyataannya, berita yang negatif justru lebih mudah tersebar dan dianggap menarik ketimbang berita positif.

“Berita baik saja tidak bisa menjamin dapat tersebar secara luas. Biasanya, berita baik itu tidak menyebar karena kemasannya tidak bagus. Kita saat ini ada di zaman yang sangat peduli dengan kemasan. Di saat yang sama, kita tidak tahan untuk membaca lama, maka diperlukan kemasan yang baik dari berita baik itu,” jelas Wahyu.

Berdasarkan penelusuran data, Wahyu menuturkan bahwa berita yang baik lebih menginspirasi pembaca. Contohnya berita baik yang ditulis menggunakan konsep jurnalisme solusi, yang tidak melulu fokus kepada masalah yang terjadi, namun lebih menawarkan upaya penyelesaian tanpa menutupi realita.

“Yang perlu kita perbanyak, konsumsi dan sebarkan info yang berguna. Kedua, membagi inspirasi bukan intimidasi. Lalu, kita perlu sensitif untuk tidak hanya posting sesuatu karena FOMO (takut tertinggal, red), namun juga selipkan pengetahuan,” ujar Wahyu. (ip)

Tinggalkan Komentar