Angka Kemiskinan Turun, DPRD Apresiasi Kerja Pemprov Kaltim

angka kemiskinan kaltim turun

Angka kemiskinan di Kalimantan Timur menurun signifikan dalam tiga tahun terakhir. Yakni dengan persentase kemiskinan turun menjadi 6,11 persen.

Karena itu, anggota Komisi IV DPRD Kaltim Salehuddin terus mendorong Pemprov Kaltim kerjasama dengan perusahaan swasta guna mengatasi masalah pengangguran di wilayah ini.

Pada tahun 2021, angka kemiskinan di Kaltim mencapai 6,54 persen. Kemudian pada tahun 2022, angka kemiskinan turun menjadi 6,31 persen, menunjukkan tren positif yang konsisten. Kemudian, penurunan lebih signifikan terlihat pada Maret 2023 angka kemiskinan di Kaltim mencapai 6,11 persen, menurun sebanyak 0,33 poin dibandingkan dengan September 2022.

Selain itu, jumlah penduduk miskin di Kaltim juga mengalami penurunan yang signifikan, yaitu sebanyak 11,23 ribu orang dibandingkan dengan periode September 2022 menjadi 231,07 ribu orang.

“Kalau bicara kemiskinan memang banyak komponen dan instrumen yang harus kita terus coba benahi. Walaupun saya yakin kemiskinan itu tidak bisa sampai selesai tapi bagaimana menurunkan angka kemiskinan kita coba fokuskan,” kata Salehuddin, Rabu (8/11/2023).

Oleh karena itu, dalam upaya menangani jumlah kemiskinan di Kaltim. Salehuddin, menekankan pentingnya keterlibatan seluruh perusahaan swasta. Baik migas, tambang dan perkebunan untuk membuka peluang lapangan kerja sebanyak-banyaknya.

“Pemprov perlu melakukan fungsi kerja sama dengan dunia usaha yang notabene nya hampir ada 1.000 dunia usaha di Kaltim,” jelasnya.

Politisi Golkar ini menyoroti penyumbang angka kemiskinan tertinggi di Kaltim paling banyak ditemui di desa-desa nelayan yang identic dengan desa miskin, berdasarkan indikator sanitasi. “Karena kalau di sungai tidak bakal ketemu WC darat. Saya pikir ini jadi indukator sehingga desa itu dianggap miskin.  “Karena sanitasi, MCK, pembungannya dan lantai Wc-nya kayu. ” terangnya.

Sehingga, Salehuddin berharap ribuan perusahaan di Kaltim ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengentaskan angka kemiskinan di Kaltim. “Misalnya seperti bedah rumah. Alhamdulilah Pemprov on the track dengan melibatkan perusahaan. Seperti perusahaan A berkontribusi 120 rumah perusahaan B 200. Karena salah satu indikator kemiskinan juga rumah,” pungkasnya. (dmy/jek/nus)

ADVERTORIAL DPRD KALTIM

Tinggalkan Komentar