Belum Bisa Penuhi Kebutuhan Lokal, Dewan Kritisi 3 OPD
Tiga sektor fundamental yakni pertanian, perkebunan dan peternakan di Kaltim belum bisa memenuhi kebutuhan lokal meski dinilai punya potensi.
Menanggapi itu, anggota Komisi II DPRD Kaltim Sapto Setyo Pramono mengkritisi program OPD yang dinilainya masih perlu banyak berbenah. Menurutnya, belum sinkronnya antara pertanian, perkebunan, dan peternakan memberikan pengaruh terhadap penyusunan program.
Oleh sebab itu dalam rangka sinkronisasi dan harmonisasi maka komisi II berencana akan menggelar rapat kerja dengan Dinas Pangan Tanaman Pangan, dan Holtikultura, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, dan Dinas Perkebunan Kaltim, serta kementerian terkait.
Ia menjelaskan hal itu juga didasari tentang kawasan pertanian sebagaimana dimaksud pada Perda RTRW Kaltim 2022-2024, tidak hanya mengkhususkan pada pertanian saja tetapi juga perkebunan, dan peternakan.
Sinkronisasi dimaksud, lanjut dia, guna melakukan evaluasi dan pemetaan mana saja wilayah-wilayah yang dialokasikan untuk pengembangan pertanian, perkebunan, dan peternakan di seluruh kabupaten/kota se-Kaltim.
“Mana sih yang katanya untuk lahan peternakan. Selama ini belum jelas. Jadi biar clear sehingga tidak ada mis diantara mereka (OPD terkait), mana yang pertanian, mana yang peternakan, mana yang perkebukan,” jelasnya.
Sapto menambahkan tiap daerah memiliki potensi masing-masing seperti untuk pemenuhan kebutuhan telur dan ayam petelur berada di Samarinda, Sapi di Kabupaten Berau, Kutai Timur, Penajam Paser Utara, dan Paser. Sedangkan untuk babi di Kutai Barat dan Mahulu.
Hal lain yang menurutnya juga ikut membantu dalam peningkatan kualitas pertanian, perkebunan, dan peternakan adalah hibah yang dinilainya sangat membantu dalam peningkatan kesejahteraan, dan serapannya telah melampaui target. “Sudah tepat sasaran hanya tinggal bagaimana menjaga konsistensinya,” pungkasnya. (jek/nus)
BACA JUGA