Stok Bapokting Aman sampai Lebaran, Masyarakat Diimbau Tidak Panik

stok bapokting

Dinas Perdagangan Kota Samarinda menyebut stok bahan pokok dan penting (bapokting) masih aman memasuki Ramadan.  Karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak panic buying.

Seperti diketahui, sebulan terakhir terjadi kenaikan harga beras di Kota Samarinda. Selisih kenaikannya bahkan mencapai Rp3 ribu per kilonya. Hal ini menimbulkan keluhan dari masyarakat. Sebab beras merupakan kebutuhan pokok paling utama.

Kenaikan beras ini kemudian dikhawatirkan berdampak pada kenaikan bahan pokok dan penting lainnya. Apalagi saat ini, tinggal menghitung hari menjelang bulan Ramadan.

Memang menjelang Ramadan, kenaikan harga bapokting memang seperti tidak terhindarkan. Bahkan bisa sampai memasuki masa lebaran barulah harga bisa relatif stabil.

Namun Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Perdagangan (Disdag) memastikan bahwa harga dan ketersediaan pangan, di Kota Samarinda masih relatif aman dan stabil.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perdagangan Samarinda, Muhammad Fachri Anshari bilang, meski masih relatif aman, namun beras masih cukup bergejolak sampai saat ini. Namun gejolaknya terjadi pada beras premium.

“Selain premium masih aman. Dan kita juga punya stok masih banyak, di Bulog juga banyak, apalagi kemarin kita juga lakukan operasi pasar di 6 titik,” jelasnya kepada media, Senin (4/3/2024).

“Dan alhamdulillah pelan-pelan kita juga, tiap bulan salurkan bantuan CPP, dan kita dorong juga dengan operasi pasar insya Allah ketersediaan beras di Samarinda baik menjelang Ramadan dan Idulfitri,” tambahnya.

Fachri mencatat, stok ketersediaan beras saat ini masih mencapai 2.400 ton. Jumlah itu bisa mencukupi kebutuhan masyarakat. Cukup untuk bertahan 4-5 bulan ke depan. Sehingga diprediksikan tidak terjadi masalah.

Fachri berharap pedagang tidak lagi menaikkan harga beras. Jika harga masih tinggi, pemkot akan berupaya untuk mengintervensi. Agar masyarakat tetap dapat harga normal.

“Kalau daging, kita antisipasi nanti. Biasanya sampai menjelang Idulfitri. Itu yang kita jaga,” kata Fachri.

Fachri mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir. Karena semua kebutuhan bapokting masih aman tersedia. Dirinya mengimbau agar masyarakat tidak panic buying. Dan malah menimbun bapokting di rumah.

“Padahal bisa cukup 2-3 bulan. Mereka ambil langsung untuk 5 bulan, kalau dikalikan 1.000 orang, ya ada berapa ton yang tertimbun di masyarakat kan. Jadi jangan dan tidak perlu panic buying, ambil sesuai dengan kebutuhan saja,” pungkasnya.  (ens/nus)

Tinggalkan Komentar