Polisi Lakukan Digital Forensik Telusuri Rekaman CCTV
Kapolsek Samarinda Kota telah mengambil langkah mengenai kasus penemuan mayat di Apotek Kimia Farma Hidayatullah. Pihak kepolisian ungkap hasil penelusuran terkait kasus ini
Pada Minggu, 18 Februari 2024 yang lalu terjadi penemuan mayat seorang perempuan yang menghebohkan di Kota Samarinda. Tepatnya di Gudang Apotik Kimia Farma Jalan Hidayatullah.
Dari informasi yang beredar di media sosial, diduga CCTV yang terpasang di apotek tersebut terhapus sewaktu kejadian. Sebelumnya, Korban sudah dinyatakan hilang 5 hari sebelum tanggal 18 Februari 2024.
Kapolsek Samarinda Kota, Kompol Tri Satria Firdaus mengungkapkan, bahwa hasil dari penelusuran diduga korban meninggal lemas karena tidak ada terindikasi tindak pidana melalui hasil otopsi.
Satria berbicara bahwa CCTV yang terpasang di apotek tersebut memakai sistem penghapusan secara berkala. Maka dari itu, ia akan meminta bantuan digital forensik untuk menelusuri lebih lanjut
“Kami akan pendalaman kembali. Karena ini bukan masalah terhapus, di sistem CCTV itu kan ada masa penyimpanannya,” ucapnya ketika dihubungi pada 19 Maret 2024.
“Untuk pembuktian lebih lanjutnya kita lakukan digital forensik untuk menemukan rekaman yang dihapus atau terhapus. Nanti kita dalami lagi,” tambahnya.
Kasus ini dimulai dari kejadian sang suami yang mengantarkan korban ke rumah sakit jiwa untuk kontrol. Sewaktu menunggu obat, suami diminta oleh korban untuk membelikan minum karena haus.
Sekembalinya suami dari membeli air minum itu, korban tidak terlihat ditempat awal. Dari kejadian itu, sang suami keliling area rumah sakit sambil bertanya kepada apoteker dan satpam rumah sakit itu.
Satria menjelaskan bahwa sampai saat ini belum ada kendala dalam penyelidikan. Selain penelusuran yang akan dilakukan oleh digital forensik tersebut.
Pihak kepolisian juga sudah meminta keterangan dari 6 saksi pekerja kima farma dan keterangan dari keluarga sendiri. Dari keterangan yang diberikan oleh pekerja dan keluaraga tidak ada yang menyatakan adanya tidak pidana yang dilakukan.
Satria berharap dari indikasi yang sudah diberikan oleh saksi, keluarga, dan hasil otopsi akan terus melengkapi hal-hal yang perlu dilengkapi. Untuk apotek yang disegel akan secepatnya dikomunikasikan.
“Ini masih proses, mohon doanya. Semoga kasus ini dapat terungkap fakta yang sebenar-benarnya,” pungkasnya. (gig)
BACA JUGA