Bank Indonesia Prediksi Ekonomi Kaltim Tahun Ini Mencapai 5,10 Persen
Bank Indonesia memprediksi ekonomi Kaltim akan tumbuh mencapai 5,10 persen year on year (yoy) pada 2023.
Prediksi pertumbuhan ekonomi itu berdasarkan pada peningkatan kinerja di sektor-sektor utama perekonomian Bumi Etam.
Di antaranya seperti pertambangan, industri pengolahan, konstruksi, pertanian dan perdagangan.
“Serta dukungan pertumbuhan positif dalam komponen pengeluaran, termasuk ekspor, investasi, dan konsumsi rumah tangga,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kaltim Ricky P Gozali, dalam keterangan resmi, Jumat pekan lalu.
Pertumbuhan ekonomi yang signifikan ini, kata dia, akibat kegiatan ekonomi dan dunia usaha yang semakin kondusif.
Kontribusi pertumbuhan juga dikerek tingginya permintaan komoditas utama Kaltim di pasar global.
Ditambah dengan kebijakan mencabut status PPKM secara nasional.
Sebagai informasi, sebelumnya kinerja ekonomi Kaltim pada tahun 2022 mencatat pertumbuhan sebesar 4,48 persen (yoy).
Angka itu menguat dari 2,55 persen (yoy) pada tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini sejalan dengan perekonomian Kalimantan dan nasional, yang tumbuh 4,94 persen (yoy) dan 3,23 persen (yoy) pada tahun 2021.
Di sisi lain, Ricky menyebutkan sektor pertambangan Kaltim diperkirakan akan terus tumbuh seiring dengan membaiknya rantai pasok energi global.
Namun, pertumbuhan ini masih mungkim dihambat oleh beberapa faktor. Seperti fenomena La Nina yang menyebabkan cuaca kurang kondusif dan keterbatasan alat berat pertambangan.
“Dinamika perdagangan batu bara antara Australia dan China akan mempengaruhi harga dan arah rantai pasok batu bara dunia, yang juga akan berdampak pada pasar ekspor batu bara Kaltim,” sebutnya.
Dia berharap pertumbuhan ekonomi Kaltim yang signifikan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memacu investasi di berbagai sektor. (adv/nus/red)
BACA JUGA