Blue Economy Maratua Libatkan Warga Lokal untuk Kesejahteraan
Pemuda dan warga lokal Pulau Maratua, Berau dilibatkan dalam program Blue Economy (Ekonomi Biru) destinasi wisata di Pulau Maratua. Keterlibatan mereka penting untuk tujuan kesejahteraan masyarakat.
Ketua Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Berau (KPMKB) Samarinda, Rijal mengatakan, sebagai mahasiswa dan pemuda Kabupaten Berau, senang dengan keterlibatan warga setempat dalam pengembangan blue economy dengan konsep pelestarian alam ini.
Ia bilang, masyarakat di Pulau Maratua pun menyadari bahwa konsep pelestarian alam dengan menjaga lingkungan sesuai Program Ekonomi Biru yang diyakini mampu menggerakkan ekonomi berkelanjutan.
“Itu karena Maratua merupakan daerah tujuan wisata, yakni wisata bahari dengan keindahan panorama pulau, laut, terumbu karang, keindahan bawah laut, plus pantai yang harus dijaga kebersihan dan keindahan agar wisatawan betah dan membawa kesan baik,” sebutnya, mengutip Antara, Selasa (5/9/2023).
Dari kesan positif terhadap Maratua plus budaya masyarakat setempat yang kemudian diceritakan turis ke orang lain, secara tidak langsung pengunjung turut mempromosikan Maratua.
Sehingga pengunjung makin banyak dan ekonomi setempat pun turut terdongkrak karena dampak pariwisata sangat luas terhadap perputaran ekonomi.
Sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap pengembangan ekonomi biru ini, maka KPMKB Samarinda pada 11-15 September menggelar sejumlah agenda dan diskusi bertema
“Diskusi Pemuda Blue Economy Maratua” sebagai ajang pemuda dalam mengambil peran strategis dalam penerapan ekonomi biru.
Narasumber dalam diskusi mendatang, kata dia, Duta Besar Seychelles Nico Barito, Melliana selaku Tim Percepatan Pengembangan Pulau Maratua, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas, Madri Pani selaku ketua DPRD Berau, dan Agus Tantomo pengamat pariwisata Berau.
“Dalam diskusi yang digelar di Maratua mendatang, salah satunya adalah membahas tentang pemberdayaan dan penyerapan potensi pemuda Kabupaten Berau dalam mendukung percepatan blue economy di Maratua,” ujar Rijal.
Dalam kegiatan itu, hari pertama dilakukan deklarasi dukungan ekonomi biru dan diskusi. Lalu, hari kedua diisi edukasi untuk masyarakat Maratua pada empat kampung (Tanjung Harapan, Teluk Alulu, Bohesilian, dan Kampung Payung Payung), sekaligus penataan Zona Ekonomi Biru.
Dilanjutkan dengan laporan hasil edukasi pada setiap kelompok yang merupakan program kerja delegasi, untuk hari ketiga dilaksanakan studi lapang di pulau tersebut dilanjutkan dengan penutupan. (nus)
BACA JUGA