Ekspor Pisang Melejit, DPTPH Kaltim Bakal Bangun Pabrik Tepung di Kutim
Jumlah ekspor pisang kepok di Kaltim terus mengalami peningkatan hingga akhir 2023. Melihat peluang itu, DPTPH Kaltim berencana menghadirkan produk baru berupa tepung pisang.
Berdasarkan data tiga bulan terakhir, jumlah ekspor pisang kepok ke Malaysia pada Oktober tembus 60 ton, bulan November 80 ton dan Desember 120 ton.
Sedangkan untuk negara lain seperti Pakistan pada bulan Oktober mencapai 20 ton, November 40 ton dan Desember 60 ton.
Melihat jumlah yang terus naik tersebut, Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim berencana membuat produk terbaru yakni tepung pisang.
Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Sri Fahrisya Yana mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mencari investor untuk membangun pabrik tepung pisang di Kaltim.
“Memang yang sedang kita cari ini pabrik untuk tepung pisang, tapi karena kita tau ada di Kutai timur tidak mungkin pabriknya ada di Samarinda karena cost nya luar biasa,” ungkapnya, saat jumpa pers di Diskominfo Kaltim, Jumat (16/2/2024).
Menurutnya, pabrik tepung pisang ini alam di bangun di daerah Kutai Timur. Karena lebih dekat dengan sumber bahan baku. Selain itu, di Kutai Timur sendiri sudah ada asosiasi petani yang siap bekerja sama.
“Dari sisi investasi lebih efisien, dekat dengan sumber produksinya yang mau diolah pasti di Kutai timur. Dan di Kutai timur sendiri sudah menyiapkan asosiasi petani. Tinggal gong nya aja ini. Menunggu investor yang mau kesana,” kata Yana.
Selama ini, UMKM di Kutai Timur yang telah terlibat dalam pengolahan pisang. Namun, Yana tidak menutup kemungkinan UMKM di Samarinda juga bisa dilibatkan jika ada kerja sama dengan investor.
“Kalau UMKM tu yang penting itu pasokan bahan bakunya itu harus selalu ada. Gak semua produksi terhenti karena bahan. Kalau bahannya jauh dan belum ada kerja sama dengan petani tentunya itu belum bisa dilaksanakan,” ujarnya.
Dengan adanya pabrik tepung pisang di Kutai Timur. Harapannya nilai tambah pisang akan meningkat dan kesejahteraan petani pisang di Kaltim akan semakin baik.
“Di sana sudah ada CSR yang siap membantu mereka dalam hal peralatan UMKM untuk meningkatkan nilai tambah pisang itu,” pungkasnya. (dmy/nus)
BACA JUGA