Investasi di IKN Nusantara, Malaysia Boyong 11 Perusahaan

Malaysia Boyong 11 Perusahaan investasi
Presiden Joko Widodo saat menerima PM Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Kepresidenan, Bogor. (Biro Setpres)

Malaysia memboyong 11 perusahaan untuk investasi pada pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

Sebanyak 11 Letter of Intent (LoI) ditandatangani investor negeri jiran tersebut.

Serombongan perwakilan sektor swasta ini datang ke Indonesia bersama Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.  

 “Pembangunan IKN juga memberikan keuntungan bagi Malaysia,” sebut Anwar Ibrahim, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (9/1/2023), usai bertemu Presiden RI Joko Widodo.

Peluang besar investasi ini menjadi daya tarik Malaysia memberikan dukungan pembangunan IKN Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim ini.  

Anwar Ibrahim mengaku memilih mengambil pendekatan positif agar pertumbuhan IKN Nusantara kelak juga memberi manfaat kepada negerinya, termasuk yang satu daratan dengan Pulau Kalimantan: Sarawak dan Sabah.

Menurut dia, kedekatan dan kepentingan ekonomi wilayah yang berada satu daratan dengan IKN Nusantara tersebut sangat bermakna.

Selain itu, Pemerintah Malaysia melalui Kementerian Perdagangan Internasional dan Industri (MITI) melihat adanya peluang ekonomi yang turut bisa dimanfaatkan oleh negaranya.

“Hari ini satu usaha yang lebih positif dan agresif karena ada kepentingan Malaysia, juga terutama di Sabah dan Serawak. Kedekatannya dan kepentingan ekonomi wilayah yang sangat bermakna,” tutur Anwar Ibrahim.

Presiden Jokowi menyambut ketertarikan investor Malaysia untuk menanamkan modalnya pada pembangunan IKN. Bahkan sebelas dokumen kesepakatan awal (LoI) itu sudah diserahkan kepada Badan Otorita IKN.

Kata Jokowi, sektor yang disasar Malaysia bergerak di bidang elektronik, kesehatan, pengelolaan limbah, kontruksi, dan properti.

“Selain itu, Indonesia dan Malaysia juga menyepakati sejumlah nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU),’ ujarnya.

Presiden juga membeber sejumlah MoU yang sudah ditandatangani yakni di bidang perkapalan, energi hijau, pembiayaan ekspor impor, pengembangan industri baterai. (Nusantara)

Tinggalkan Komentar