Pemprov Optimis Investasi Kaltim 2023 Capai Rp60 Triliun

magang di IKN Nusantara

Pemprov Kaltim optimis nilai i

tahun 2023 dapat mencapai Rp60 triliun. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal Asing dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Timur (Kaltim) Puguh Harjanto.

Ia mengatakan, target tersebut berkaca pada capaian realisasi inventasi pada tahun 2022. Di mana pada tahun lalu realisasi investasi mencapai angka Rp57,76 triliun. ANgka tersebut jauh diatas target yang ditetapkan sebesar Rp54 triliun.

“Jadi tahun 2023 ini kami optimis membawa investasi ke Kaltim Rp 60 triliun,” katanya.

Menurutnya, jika target ini terwujud tentu saja akan berdampak baik pada roda perekonomian Kaltim. Salah satunya terciptanya banyak lapangan kerja baru.

Pada tahun lalu terdapat delapan calon investor yang tertarik menanamkan modalnya di Benua Etam. Investor tersebut berasal dari Jepang, Australia, Singapura, Korea Selatan, Finlandia, China dan Malaysia. Sebagian di antaranya sudah melakukan survey lapangan.

Mereka terdiri dari lembaga dan perusahaan asing yang berminat berinvestasi sudah bertemu jajaran Pemprov Kaltim. Para investor juga sudah berjalan-jalan di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) baru. Sejak bulan Juni 2022 hingga 12 Desember 2022.

Sejumlah bidang usaha menjadi sasaran para investor, di antaranya infrastruktur, konstruksi, energi, pariwisata, waste management, retail, property, perdagangan otomotif, mall, dan hilirisasi industri. “Investasi dari Jepang bahkan dikawal langsung oleh Kementerian Investasi/BKPM, JETRO, dan JICA,” ujar Puguh.

Khusus Investor dari Pemerintah Australia, kata Puguh, mereka tertarik melanjutkan kerja sama pembangunan infrastruktur di lokasi IKN. Yakni infrastruktur dengan teknologi ramah lingkungan.

Revitalisasi hubungan dagang dan investasi ini dalam rangka meningkatkan perekonomian Australia-Indonesia. Serta memfasilitasi pengusaha Kaltim dan Australia meningkatkan perdagangan kedua negara. Berbeda dengan calon investor dari China, mereka tertarik dengan bidang transportasi, hilirisasi produk industri, dan perdagangan.

Tak ketinggalan, perusahaan asal Malaysia yakni Songgoritty Group. Perusahaan yang sudah berbisnis di banyak negara itu menawarkan rencana investasi jangka panjang yang disebutnya sangat prospektif, unggul dan ramah lingkungan. Tepatnya pada sektor pengolahan limbah kayu industri daur ulang untuk bahan rumah atau bagunan tahan gempa.

Menurut Puguh, apabila rencana ini terealisasi, dalam waktu 10 tahun, mereka akan menyiapkan investasi sebesar Rp 75 triliun di KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kabupaten Kutai Timur.

“Untuk mitra kerja tingkat lokal, Songgoritty Group bekerjasama dengan PT Melati Bakti Satya (MBS) perusahaan daerah (Perusda) Kaltim,” pungkasnya. (red)

ADV DISKOMINFO KALTIM +

Tinggalkan Komentar