Tingkatkan Produktivitas Kakao Lewat Pelatihan Sekolah Lapang
Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur sukses menyelenggarakan Pelatihan Sekolah Lapang untuk Kelompok Tani yang mengusung tema “Budidaya Tanaman Kakao Berkelanjutan”.
Acara berlangsung selama empat hari, mulai dari 19 hingga 22 Juni 2024, di Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur.
Mewakili Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur, Kepala Bidang Pengembangan, Hj. Roro Zuraida Henny Hapsari, menjelaskan bahwa menurut data tahun 2023, luas budidaya kakao di Kutai Timur mencapai 3.660 hektar dengan produksi rata-rata 605 kg per hektar.
“Potensi besar kakao sebagai sumber pendapatan petani memerlukan perhatian serius untuk mempertahankan populasi dan produktivitas tanaman,”terangnya saat memberikan sambutan, Sabtu (22/6).
Namun, masih terdapat kendala seperti rendahnya tingkat pendidikan petani, mutu produk yang belum optimal, dan tantangan dalam pengelolaan lingkungan.
Dinas Perkebunan Kalimantan Timur telah memulai berbagai inisiatif untuk meningkatkan kesejahteraan petani kakao. Diantaranya melalui pelatihan peningkatan keahlian petani, perluasan lahan, peremajaan tanaman, pembentukan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA), serta peningkatan mutu dan produksi, dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas kakao.
Pelaksanaan sekolah lapang ini juga sejalan dengan Undang-Undang No. 22 Tahun 2019 tentang Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan, yang menerapkan sistem Pengelolaan Hama Terpadu dan mitigasi perubahan iklim.
Zuraida berharap peserta dapat mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh di kebun masing-masing. Pendampingan dari penyuluh pertanian lapangan atau petugas BP4 Kecamatan Karangan Kabupaten Kutai Timur diharapkan dapat berlanjut untuk memberikan kontribusi yang nyata bagi kesejahteraan petani kakao.
Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini, termasuk panitia, narasumber, dan peserta yang antusias mengikuti seluruh proses pelatihan.
Kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta yang terbagi menjadi dua kelas, yaitu di Poktan Batu Lengiran Desa Karangan Dalam dan Poktan Batu Numuq Desa Batu Lepoq. (Disbun/Prb/ty/red).
BACA JUGA