Trader Sebut Pasar Kripto Kian Membingungkan, Ketidakpastian yang Belum Pernah Ada
Pasar kripto saat ini sedang menghadapi ketidakpastian yang belum pernah terlihat sebelumnya. Beberapa trader, seperti Sykodelic dan The Bitcoin Therapist, menyuarakan kebingungannya terhadap pola yang seolah-olah telah kehilangan arah.
Meskipun ada langkah pro-kripto yang diambil oleh pemerintah Amerika Serikat dan Presiden Donald Trump, pasar tampaknya masih bergejolak dan sulit diprediksi. Apa yang sedang terjadi dengan pasar kripto, dan mengapa para investor merasa bingung?
Sykodelic, seorang trader kripto anonim, menyatakan pada 4 Februari bahwa pasar sudah “terlalu matang” dan tidak dapat lagi diprediksi.
Dalam postingan di X (Twitter), mereka mengungkapkan bahwa meskipun ada dukungan dari pemerintah AS yang semakin pro-kripto, pasar tetap mengalami retracement atau penurunan yang berkelanjutan. “Ini sangat membingungkan bagi hampir semua investor,” ungkapnya.
Pandangan serupa diungkapkan oleh The Bitcoin Therapist, yang juga merasa bahwa harga Bitcoin saat ini tidak mencerminkan potensi sebenarnya. Menurut mereka, Bitcoin seharusnya bernilai antara US$50.000 hingga US$100.000 lebih tinggi dari harga saat ini, dan mereka memperkirakan akan ada “repricing” yang sangat besar di masa depan.
Pada 5 Februari 2025, Crypto Fear & Greed Index, yang mengukur sentimen pasar secara keseluruhan, menunjukkan penurunan signifikan, dari skor “Greed” 72 menjadi “Neutral” 54. Penurunan tajam ini mencerminkan ketidakpastian yang semakin besar di kalangan investor, yang merasa kebingungan dengan pergerakan pasar.
Pada akhir 2024, banyak analis dan trader kripto percaya bahwa dominasi Bitcoin akan mencapai puncaknya pada awal 2025, terutama setelah kemenangan Trump dalam pemilu dan spekulasi mengenai kebijakan Bitcoin yang dapat mendorong pasar kripto lebih lanjut. Banyak yang memperkirakan bahwa setelah itu, modal akan berputar ke pasar altcoin, yang menandakan dimulainya musim altcoin.
Namun, saat ini dominasi Bitcoin justru telah berada pada 61,47%, lebih tinggi daripada prediksi sebelumnya yang mengharapkan Bitcoin akan mendominasi tidak lebih dari 60%. Ini menunjukkan bahwa ekspektasi para analis tidak sepenuhnya tercapai, dan pasar masih menunjukkan volatilitas yang besar.
Pada 3 Februari 2025, ketegangan meningkat akibat potensi perang dagang yang disebabkan oleh tarif baru yang dikenakan oleh Trump terhadap Kanada, Meksiko, dan China.
Hal ini memicu “likuidasi terbesar dalam sejarah kripto,” dengan lebih dari US$2,24 miliar yang dilikuidasi dalam waktu 24 jam, menurut data CoinGlass. Beberapa pihak bahkan memperkirakan angka ini bisa mencapai US$10 miliar.
Meskipun Trump kemudian menangguhkan tarif yang direncanakan setelah negosiasi, Bitcoin tetap terperangkap di bawah level psikologis US$100.000, yang sebelumnya dianggap sebagai batas penting. Pada saat penulisan, Bitcoin diperdagangkan sekitar US$97.925, menurut CoinMarketCap.
Meskipun Bitcoin mencapai harga tertinggi sepanjang masa lebih dari US$109.000 pada 20 Januari, seiring dengan pelantikan Trump, harga Bitcoin kini menunjukkan volatilitas yang lebih tinggi. Kejadian-kejadian makroekonomi seperti ketegangan perdagangan global sering kali tidak diperhitungkan oleh para trader, yang biasanya mengandalkan kinerja historis dalam prediksi mereka.
Meskipun pasar saat ini tampak penuh ketidakpastian, Michaƫl van de Poppe, pendiri MN Capital, berpendapat bahwa ini baru permulaan.
Dalam postingannya pada 4 Februari, ia menyebutkan bahwa meskipun pemerintah AS berusaha menciptakan “era keemasan untuk kripto,” banyak orang yang menganggap pasar telah mencapai puncaknya. Van de Poppe mengingatkan bahwa pasar kripto “baru saja dimulai” dan kita mungkin akan melihat perubahan besar dalam waktu dekat. (berita ini diambil dari Kontancoid)
BACA JUGA