Derita Warga Desa Dekat IKN, Bangun Jembatan Darurat dari Batang Kayu
Derita masyarakat karena minimnya infrastruktur dialami oleh warga pedalaman di Kaltim. Meski dekat dengan
namun fasilitasnya belum memadai.Adalah warga di Desa Petangis, Kabupaten Paser. Mereka terpaksa membangun jembatan darurat, agar masyarakat kembali bisa beraktivitas. Pasalnya sudah 3 tahun permintaan perbaikan jembatan tak kunjung digubris pemkab.
Meski gotong royong dengan membangun jembatan seadanya, warga Desa Petangis, Kecamatan Batu Engau itu bisa bernapas lega. Jembatan penghubung dalam desa tersebut terbangun lagi. Dan bisa dilalui oleh masyarakat.
Sekretaris Desa Petangis Zulvian Pratama mengatakan, perbaikan jembatan ini dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat setempat. Karena dana tanggap darurat dari pemkab tidak cukup untuk perbaikan.
“Untuk sementara dibuat jembatan darurat menggunakan batang pohon dengan bantuan alat berat,” kata Zulvian Pratama, dilansir Kaltim Faktual, jaringan Nusantara+, Rabu (22/2/2023).
Menurut Zulvian, jembatan yang ada ini sudah sangat disyukuri keberadaannya. Lantaran begitu vital untuk mobilitas warga. Terutama warga RT 8 Petangis. Karena menjadi akses utama untuk sekolah dan berobat.
Jembatan tersebut putus beberapa tahun silam karena diterjang banjir. Karena pentingnya jembatan itu, Pemerintah Desa (Pemdes) Petangis sebenarnya sudah mengusulkan perbaikan sejak tiga tahun lalu. Namun belum membuahkan hasil.
Tahun ini mereka mencoba lagi mengusulkan lewat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). Jembatan darurat ini sendiri, hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda 2 saja. Padahal sebelumnya bisa dilalui roda 4.
Sudah Dicek Pemkab
Beberapa waktu lalu tim dari Dinas Pekerjaan dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Paser telah meninjau lokasi jembatan yang putus. Rencananya jembatan akan dibangun dengan menggunakan dana tanggap darurat.
Namun setelah ditinjau, bentang jembatan lumayan panjang. Sehingga dana tersebut tidak bisa dipakai. Skema pembangunan lewat Dana Desa pun tidak bisa dilakukan
Sementara itu, Kabid Bina Marga DPUTR Paser Evy Herawati mengatakan belum bisa dipastikan apakah pembangunan jembatan tersebut akan diusulkan di APBD Perubahan tahun ini atau APBD 2024. “Coba nanti kami diskusikan dengan teman teman untuk diusulkan ke APBD,” ucapnya. (kf/red)
BACA JUGA