Anggota DPRD Kaltim Darlis Edukasi Rakyat tentang ‘Human Security’

Anggota DPRD Kaltim, Muhammad Darlis Pattalongi melakuakne dukasi kepada rakyat tentang Human Security. Dalam giat DPRD Kaltim penguatan demokrasi kepada masyarakat yang dilakuakn para wakil rakyat di dapilnya maisng-masing.

Diskusi kali ini menyoroti bagaimana pemilu berpengaruh terhadap kesempatan masyarakat mendapat akses pendidikan hingga kesehatan yang layak.

Penguatan demokrasi ini bertujuan memberi pembekalan masyarakat agar lebih bijak dalam menghadapi kontestasi politik berikutnya. Tidak hanya soal partisipasi, tapi juga bijak dalam memilih pemimpin.

Anggota DPRD Kaltim Muhammad Darlis mengatakan bahwa penguatan demokrasi sangat diperlukan masyarakat saat ini. Khususnya di Kota Samarinda.

Pasalnya, Kota Tepian ini sempat jadi daerah dengan partisipasi pemilih terendah se-Kaltim.

“Saya berharap dengan kegiatan ini masyarakat bisa lebih melek dengan iklim politik yang terjadi,” katanya, saat menggelar Penguatan demokrasi di Jalan Damanhuri II, RT 42, Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang, Minggu, 27 April 2025 lalu.

Salah satu narasumber yang mengisi materi soal Human Security kala itu adalah Suharno, dari Dinas Sosial. Ia memaparkan, Human Security Secara umum adalah salah satu aspek keamanan nasional. Hal ini berkaitan dengan kemanan perorangan juga kelompok.

Human Security ialah keadaan dan perasaan nyaman seseorang terhadap aktivitas keseharian yang dijalani.

Adapun kaitannya dengan demokrasi, ia mencontohkan dalam konteks pemilihan umum. Secara singkat, artinya masyarakat memilih kandidat yang diunggulkan tanpa merasa terancam oleh siapapun. “Ketika kita merasa tidak aman, merasa tidak nyaman, kita mau nyoblos aja kan malas,” kata Suharno sore itu.

Sementara itu, Darlis yang kini sebagai wakil rakyat pada Komisi IV DPRD Kaltim turut mengatakan, bahwa kualitas demokrasi daerah dapat dinilai dari tingkat partisipasi masyarakatnya. Salah satunya lewat Pemilu.

Ia menyoroti bagaimana partisipasi masyarakat Samarinda yang rendah pada kontestasi politik di tahun 2024 kemarin.

Sehingga Darlis mengajak warga, khususnya masyarakat samarinda untuk meningkatkan kesadaran demokrasi di daerah. Dari hal sederhana, pemilihan RT misalnya.

“Bagaimana pun Pemilu pakai biaya. Sayang kalau pemerintah sudah menyiapkan anggaran tapi tidak berpartisipasi,” katanya.

Selain itu, ia juga menyoroti penggunaan hak pilih yang rasional. Dalam artian memilih, tapi tidak secara sembarang dan sesuai dengan kehendak serta kebutuhan. Bukan tanpa faktor eksternal yang memengaruhi, politik uang misalnya.

“Kualitas pemerintahan dan kebijakan ditentukan oleh siapapun yang kita pilih saat pemilu,” jelas Darlis.

Adapun human security alias pengamanan manusia ini, bukan hanya pengamanan secara kekerasan, tapi juga nonkekerasan.

Pengamanan ini tidak kalah penting agar masyarakat bisa hidup tanpa khawatir soal akses kesehatan, serta pendidikan dengan layak.

Hubungan partisipasi kita dengan pemilu berkaitan erat dengan keamanan manusia. Lebih dari sekadar masyarakat ke luar tanpa ada gangguan kejahatan baik pencurian maupun ancaman.

Tapi juga soal bagaimana bangsa bisa mengambil kesempatan pendidikan yang lebih daripada orang tua.

Selain itu, ia juga menyoroti soal aspek ekonomi. Di mana pada masa depan ekonomi anak muda bisa lebih baik.

Aspek-aspek ini tak jauh dari peran pemimpin yang dipilih lewat pemilu atau konstentasi politik. Misalnya, akses pendidikan juga kesehatan lebih mudah ketika memilih pemimpin yang punya visi dan misi sesuai.

“Jadi proses pemilunya itu akan berpengaruh terhadap rasa keamanan manusia yang menyangkut pendidikan juga kesehatan,” papar Pria dari Fraksi PAN tersebut. (kf/am)

Tinggalkan Komentar